Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hukum dan Kriminal

Kondisi Mengenaskan, Wanita Tewas Tergantung di Pohon Usai Bunuh Dua Anaknya, Suami Tidak Mau Pulang

Kejadian di Pantai BLK, Manokwari, seorang ibu diduga membunuh dua orang anaknya sebelum melakukan aksi mengakhiri hidup.

Editor: Frandi Piring
Dok. Suara Mandiri
Korban (ibu) RH dalam kondisi nengenaskan tergantung di pohon area Pantai BLK, Manokwari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditemukan dalam kondisi mengenaskan, seorang ibu diduga membunuh dua orang anaknya sebelum melakukan aksi mengakhiri hidup.

Dilansir dari Kompas.com, penemuan jenazah seorang ibu rumah tangga di Pantai BLK Manokwari berinisial RH (41) dan dua anaknya, PF (5) dan AS (3) diduga terjadi karena kesengajaan.

Dari hasil visum luar, polisi menyimpulkan jika korban RH ( ibu ) menggantung dirinya sendiri seusai membunuh dua anaknya dengan cara menenggelamkan di pantai.

Terungkap fakta, korban RH sempat berkomunikasi dengan suaminya yang tak ingin pulang ke rumah.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom dalam konferensi pers yang digelar di Polsek Sanggeng, Rabu (23/2/2022).

(Pantai BLK, Manokwari./Youtube)

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga menghadirkan suami korban dan anak korban yang berusia delapan tahun. Hadir pula Kepala Suku Maluku Utara.

"Patut diduga ibunya saat itu keluar dari rumah bersama kedua anaknya maka patut diduga sang ibu menenggelamkan kedua anaknya,

lalu dia menghilangkan nyawanya dengan gantung diri" tutur Kapolres, Rabu (23/2/2022).

"Kasus ini kita tutup sementara, tapi kalau tidak menutup kemungkinan ada barang bukti baru atau saksi baru akan kita ungkap lagi," lanjut dia.

Saksi sempat lihat RH mondar-mandir

Kapolres membeberkan kronologis sebelum jenazah tiga korban ditemukan.

Menurutnya, Senin (21/2/2022) dini hari, RH membangunkan anak-anaknya.

Saat itu dia mengajak ketiga anaknya namun MR yang merupakan anak pertama tidak mau ikut ajakan ibunya.

Selanjutnya, ujar Gultom, RH mengambil kunci motor yang dimintanya dari tetangga.

Sekitar pukul 07.00 WIT, ada saksi yang menggunakan perahu melihat RH sedang mondar-mandir.

"Saksi baru mengetahui pada pukul 09.00 WIT bahwa yang mondar-mandir merupakan korban yang ditemukan meninggal," urai Kapolres.

Kapolres mengungkapkan, korban sempat bercakap-cakap dengan sang suami melalui handphone.

"Setelah kita melakukan komunikasi, memang benar ada komunikasi pada jam tujuh, hasil percakapan berdasarkan keterangan suami,

korban bertanya apakah dia tidak mau pulang, lalu suaminya menjawab silahkan datang ke Sowi bawa anak-anak, kalau saya tidak mau pulang," tutur Kapolres.

Korban saat itu mengatakan kepada suaminya bahwa ada pihak bank yang meminta tanda tangan saksi, hal ini terkait pengajuan kredit yang dilakukan oleh korban.

"Sang suami mengatakan akan tanda tangan namun untuk pulang ke rumah, dia tidak mau" kata Kapolres.

Saat itu, RH sempat mengancam suaminya.

"Kalau tidak pulang, saya akan membunuh anak-anakmu dan saya gantung diri, lalu percakapan di handphone dimatikan," kata Kapolres

(Korban RH, ibu yang diduga tenggelamkan dua anaknya di Pantai BLK Manokwari. (Kolase Foto Suara Mandiri/Inews-Rahman)

Mencoba bunuh diri

Berdasarkan keterangan suami RH, dia dan istrinya kerap bertengkar

"Kalau dia telpon untuk bunuh diri itu sudah berulang-ulang, bahkan sejak dari Ternate pun dia sering melakukan hal itu,

jadi saya anggap itu biasa saja karna sudah berulang-ulang. Saat dia telepon ancam bunuh diri saya anggap itu humor," kata sang suami.

Kontak bantuan:

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa

atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Artikel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved