Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, AS dan Eropa Nilai Bentuk Provokasi

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Donetsk dan Luhansk (Donbass) di Ukraina pada hari Senin (21/2/2022)

Editor: Aswin_Lumintang
AFP/Alexey NIKOLSKY / Sputnik via Serambinews
Vladimir Putin, Presiden Rusia 

"Kami tidak berutang apa pun kepada siapapun, dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun," kata Zelenskyy.

"Dan kami yakin akan hal itu, karena sekarang bukan Februari 2014, tetapi Februari 2022 — negara lain, tentara lain, satu tujuan — perdamaian, perdamaian di Ukraina. Kemuliaan bagi Ukraina!”

Respons AS dan Sekutu Eropa

Sebelumnya, Zelenskyy mengumumkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan panggilan itu berlangsung sekitar 35 menit.

Gedung Putih mengatakan Biden sangat mengutuk keputusan Putin yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

"Presiden Biden menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan merespons dengan cepat dan tegas, sejalan dengan Sekutu dan mitranya, untuk melanjutkan agresi Rusia terhadap Ukraina," lanjut Gedung Putih.

Biden menindaklanjuti seruannya dengan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi dan perdagangan AS di wilayah Ukraina yang memisahkan diri.

Perintah itu memungkinkan pemerintah untuk memberikan sanksi kepada siapapun yang beroperasi di area tersebut.

"Kami telah mengantisipasi langkah seperti ini dari Rusia dan siap untuk segera meresponsnya," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

UE juga mengutuk pengakuan Putin atas dua wilayah di Ukraina timur itu.

"Langkah ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional serta perjanjian Minsk," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam pernyataan bersama.

"Serikat akan bereaksi dengan sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam tindakan ilegal ini."

Biden juga mengadakan panggilan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih mengatakan Biden dan dua pemimpin Eropa membahas bagaimana mereka akan terus mengoordinasikan tindakan mereka pada langkah selanjutnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved