Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Capres

Harapan Barisan Petani dan Nelayan Pasuruan Buat Gus Muhaimin Pada Pilpres 2024

Barisan Petani dan Nelayan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyatakan dukungan mereka pada pencalonan Muhaimin Iskandar

Editor: Aswin_Lumintang
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBEL
Muhaimin Iskandar 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Barisan Petani dan Nelayan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyatakan dukungan mereka pada pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Gus Muhaimin mereka nilai layak layak memimpin Indonesia karena memiliki pengalaman menyelesaikan persoalan petani dan nelayan.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Landa Sulut, Ini Hal yang Harus Dilakukan Menurut Pengamat Lingkungan

"Gus Muhaimin paham betul apa yang menjadi persoalan nelayan dan petani. Kami yakin jika Indonesia dipimpin Gus Muhaimin, persoalan petani dan nelayan bisa selesai," ujar Koordinator Barisan Tani Dan Nelayan Kabupaten Pasuruan, Ferry Firmansyah, dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).

Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar (DPR RI)

Menurut Ferry, kemiskinan di Indonesia masih didominasi masyarakat pedesaan.

Bila dilihat lebih jauh, kata dia, kemiskinan di desa didominasi masyarakat petani dan nelayan.

"Di Kabupaten Pasuruan kususnya daerah selatan yang merupakan daerah lereng pegunungan Arjuno dan lereng Gunung Bromo merupakan petani hortikultura yang selama ini mendapatkan dukungan pemberdayaan dan perlindungan harga panen untuk tanaman alpukat dan durian. Namun, masyarakat masih hidup miskin," tuturnya.

Dia menganalisis, hal itu terjadi karena sebagian besar petani masih memasarkan hasil panennya ke pengepul, yang yang dibeli terlalu murah.

"Hanya sebagian kecil petani bisa sedikit menikmati keuntungan ketika bisa menjual langsung kepada konsumen yang langsung datang ke petani. Itupun hanya sebagian kecil karena tidak semua orang tau lokasi alpukat dan durian tempat kami menanam," ujar Ferry.

 
Selain alpukat dan durian, ungkap Ferry, Kabupaten Pasuruan juga memiliki apel, tepatnya berada di Nongkojajar. Sayangnya, apel Pasuruan kurang terkenal.

"Kecamatan Nongkojajar merupakan penghasil Apel yang jumlah jauh lebih banyak dari Kota Batu tetapi selalu saja orang menganggap apel kami adalah apel batu bukan apel pasuruan," kata dia.

Ke depan, ujar Ferry, ia ingin pemerintah khususnya Gus Muhaimin, jika terpilih menjadi presiden, bisa membuat kebijakan agar orang-orang dapat berbondong-bondong berwisata dan membeli hasil bumi petani dan nelayan Kabupaten Pasuruan.

Ferry menambahkan, petani dan nelayan Kabupaten Pasuruan membutuhkan pengetahuan dan teknologi terkait pengolahan pasca panen dan branding agar mempunyai banyak alternatif pasar dan mendapatkan nilai tambah dari hasil panen.

"Semisal cara membuat dan memasarkan aneka olahan buah dan hasil pertanian. Karena pada saat panen melimpah dan saat harga panen murah, kami bisa mengolah hasil panen menjadi produk olahan yang lebih awet dan mempunyai nilai jual yang lebih bagus," ucap Ferry.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok yang Bongkar Gelapnya Dunia Trading Binary Option, Dimarahi Banyak Orang

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Hingga Tua Bersama - Rizky Febian: Selama Jantung Ini Berdetak

Untuk permasalahan pupuk, terang Ferry, petani lebih banyak mengandalkan pupuk olahan daripada kotoran ternak seperti sapi, kambing, kelinci dan ayam. Masalahnya, tidak semua petani di Pasuruan memiliki ternak.

"Jadi sebagian dari kami hasil panennya kurang maksimal karena tidak pernah diberi pupuk kandang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved