Virus Corona
Gejala Virus Corona Omicron pada Anak-anak dan Dewasa, Tanda di Tubuh Saat Sudah Terinfeksi
Anak-anak atau orang dewasa harus waspada covid 19 omicron. Kenali apa saja gejala covid 19 omicron pada anak-anak dan dewasa. Ini tandanya di tubuh.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Semua orang harus tetap waspada penularan virus corona atau covid 19 omicron.
Anak-anak atau orang dewasa harus waspada.
Kenali apa saja gejala covid 19 omicron pada anak-anak dan dewasa. Ini tanda di tubuh saat terinfeksi.
Baca juga: PPKM Level 4, SD dan SMP di Minut Gelar Pembelajaran Daring
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Akan Terjadi Selasa 22 Februari 2022, Info BMKG: 26 Wilayah Berpotensi
Baca juga: Resep Lengkap Kentang Tumis Saus Tiram, Makanan untuk Makan Siang

Ilustrasi koinfeksi atau infeksi dua varian virus corona. (SHUTTERSTOCK/Lightspring)
Terkini Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut sebanyak 3 persen dari jumlah kematian akibat Omicron merupakan balita.
Dikutip dari Kompas.com, pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) sekaligus dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK), Gina Noor Djalilah menjelaskan ciri-ciri gejala Covid-19 pada anak.
Menurut Gina, gejala Omicron pada anak relatif mirip flu karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian atas.
“Gejala pada anak yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan di antaranya demam, batuk, batuk mengonggong dengan suara parau, pilek, nyeri tenggorokan, ruam hingga diare,” ujar Gina dilansir dari laman UM Surabaya.
Meskipun demikian, Gina meminta orangtua agar jangan terlalu panik.

Ilustrasi demam ((Shutterstock))
Langkah awal yang perlu dilakukan apabila anak mengalami gejala tersebut yaitu berikan obat penurun demam, berikan minum yang banyak dan kenali gejala anak yang harus di bawa ke rumah sakit.
Hal itu agar selanjutnya segera bisa dilakukan swab antigen terlebih dahulu.
Gina menegaskan gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain adalah anak tidak mau minum sama sekali sehingga jarang buang air kecil.
Kemudian anak mengalami kejang, sesak napas, muntah yang terus menerus, diare yang terus menerus, kasadaran pada anak mulai berkurang sehingga anak lemas terkesan tidur terus.