Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Munarman Sedih Dianggap Komunis dan Teroris: Saya Nikmati Saja Lah, Begitu Sejarahnya

Sidang kasus terorisme dengan terdakwa Munarman kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).

Editor: Rhendi Umar
Foto istimewa
Mantan Sekum FPI Munarman Diringkus Polisi, Diduga Menggerakan Orang Ikut jadi Teroris 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sidang kasus terorisme dengan terdakwa Munarman kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).

Dalam persidangan ini, Munarman mengaku sudah biasa difitnah mulai dari dituduh komunis hingga teroris.

Pelabelan komunis itu dialamatkan kepada Munarman, saat masih aktif sebagai pengacara publik di sebuah LSM dan membela hak-hak kaum buruh hingga tani.

"Dulu waktu saya banyak membela para petani, waktu saya masih di LSM, membela petani, membela buruh."

"Karena gerakan petani, gerakan buruh dalam kaca mata Orde Baru itu adalah gerakan yang dekat dengan komunis, saya ditangkap dulu, dituduh komunis juga."

"Sama seperti sekarang, cuma dulu tidak diadili," ungkap Munarman.


Munarman Pasang Badan saat Disidang. Emosi ke Saksi Eks Anggota FPI. (Foto via WowKeren.com)

Munarman juga bercerita sempat menjadi salah satu kuasa hukum perusahaan tambang.

Saat itu, dirinya mengklaim kerap dituduh sebagai mata-mata Amerika Serikat.

"Kemudian ketika saya jadi salah satu kuasa hukum tambang, saya dituduh antek Amerika, jadi memang saya sudah sering menghadapi fitnah-fitnah begini," paparnya.

Bekas Sekretaris Umum Front Pembela Islam itu juga mengaku pernah mengadvokasi orang-orang yang dituduh sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Saat itu, timbul tuduhan lain yang menyatakan Munarman merupakan simpatisan OPM yang tidak pro pemerintah.

"Saya dulu banyak mengadvokasi orang orang yang dituduh OPM, dituduh saya simpatisan OPM lah, jadi macam macam memang."

"Sekarang saya berinteraksi dengan kelompok-kelompok yang disebut teroris, saya dituduh teroris akhirnya. Saya nikmati saja lah, begitu sejarahnya," tuturnya.

Munarman menyimpulkan, cara negara dalam menyikapi sebuah permasalahan, hingga kini tidak berubah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved