Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Harapan WHO Fase Akut Pandemi Covid 19 Akan Berakhir Tahun Ini, Tapi Ada Satu Syarat

Pernyataan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang pandemi covid 19 di dunia saat ini. 

FABRICE COFFRINI / AFP via KOMPAS.COM
Tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 di kantor pusat WHO, di Jenewa, Swiss, tampak kotor. 

WHO mengatakan bahwa semua varian virus corona lainnya, termasuk Alpha, Beta, dan Delta, terus menurun secara global saat Omicron menyingkirkannya.

Di antara lebih dari 400.000 urutan virus Covid-19 yang diunggah ke database virus terbesar dunia dalam sepekan terakhir, lebih dari 98 persennya adalah Omicron.

WHO mengatakan versi BA.2 dari Omicron tampaknya "terus meningkat" dan prevalensinya telah meningkat di Afrika Selatan, Denmark, Inggris dan negara-negara lain.

Pejabat kesehatan telah mencatat bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Covid19 sebelumnya di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Disebutkan pula tingkat rawat inap dan kematian tidak meningkat secara substansial, bahkan dengan penyebaran Omicron.

Direktur WHO Afrika, Dr Matshidiso Moeti, mengatakan pekan lalu ada "cahaya di ujung terowongan" untuk benua itu dan bahwa meskipun tingkat vaksinasi rendah.

Diketahui, saat ini Afrika sedang bertransisi dari fase pandemi akut COVID-19.

Dikutip Guardian, berikut ini rangkuman berita utama Covid-19 sejauh ini:

- Rusia melaporkan peningkatan infeksi Covid pada Rabu (16/2/2022), dengan total 179.284 infeksi baru dan 748 kematian dilaporkan selama 24 jam terakhir.

- Presiden China , Xi Jinping, memberi tahu para pemimpin Hong Kong bahwa "misi utama" mereka adalah untuk menstabilkan dan mengendalikan wabah Covid yang memburuk.

Media pro-Beijing melaporkan sejumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 berbaring di tempat tidur di luar rumah sakit.

- Korea Selatan sekali lagi melaporkan rekor harian 90.443 kasus virus corona baru untuk Rabu (16/2/2022).

Jumlahnya hampir dua kali lipat dalam seminggu di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

- Pemerintah Jepang menunda meluncurkan suntikan penguat Covid dan membuat negara ini lebih rentan ketika varian Omicron membawa lonjakan kematian, kata para ahli.

- Inggris mencari sekitar 3.000 sukarelawan untuk ikut serta dalam penelitian untuk vaksin penguat Omicron Moderna .

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved