Virus Corona
Kumpulan Gambar Poster Covid-19, Gencarkan Edukasi Virus Corona pada Masyarakat dan Anak-anak
Diketahui, virus corona atau Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini daftar 30 poster bahan edukasi soal virus corona atau covid-19.
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 44.526 penambahan dari total sebelumnya 4.763.252 kasus pada Minggu 13 Februari 2022.
Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Minggu sore.
Baca juga: Tanda-tanda Tubuh Sudah Terinfeksi Virus Corona Omicron, Kenali Gejala Ringan hingga Berat
Baca juga: Gejala Covid 19 Omicron Ringan Hingga Kritis, Simak Penjelasan Lengkapnya
Baca juga: Peringatan Dini 14 Februari 2022, BMKG: Waspada 28 Wilayah Cuaca Ekstrem, Termasuk Jabar dan Jatim
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.807.778 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 26.916 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Oleh sebab itu, perlu lagi adanya edukasi gencar terkait Virus corona atau Covid-19.
Gambar-gambar ni cocok dibagikan media sosial WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Diketahui, virus corona atau Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Sementara itu di Indonesia, wabah Covid-19 telah ditetapkan sebagai bencana nasional non-alam.
Selalu ikuti imbauan pemerintah dengan menerapkan social distancing demi memutus rantai penularan virus corona.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan menghentikan penyebaran wabah virus corona.
Satu dari beberapa cara yakni dengan membagikan poster berisi imbauan dan edukasi terkait Covid-19.
Untuk mempermudah, Tribunnews telah mengumpulkan sejumlah poster Covid-19 dari laman covid19.go.id dan beberapa sumber.
Poster Covid-19 ini dapat digunakan sebagai edukasi dengan membagikannya lewat beberapa media sosial di antaranya Facebook, Instagram, WhatsApp, ataupun Twitter.
Berikut 30 poster Covid-19 yang kutip dari laman Covid19.go.id dan beberapa sumber:
1. Seputar Corona Virus

2. Etika Batuk yang Baik

3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

4. Hal yang Harus Diketahui Seputar Covid-19

5. Kurangi Risiko Tertular Virus Corona

6. Panduan Apa yang Perlu Dilakukan Bila Sakit

7. Mengurangi Kontak Antar Warga (Social Distancing)

8. Cara Memakai Masker yang Benar

9. Cuci Tangan Pakai Sabun

10. Mengatasi Stres Selama Wabah Covid-19

11. Tips Tetap Sehat saat Perjalanan

12. Tips Tetap Sehat saat Bepergian

13. Tips Mengurangi Risiko Tertular Virus Corona

14. Sistem Bekerja dari Jarak Jauh

15. Tips di Tempat Kerja: Rajin Mencuci Tangan

16. Panduan Virus Corona untuk Orang Tua

• Rumah Kopi V60 Coffee Corner Siap Manjakan Penikmat Kopi
17. Panduan Bagi Orang-orang Berisiko

18. Panduan Virus Corona untuk Tokoh Agama dan Masyarakat

19. Panduan Virus Corona Bagi Tenaga Kesehatan

20. Panduan Virus Corona untuk Ibu Hamil

21. Tingkat Daya Tahan Tubuh

22. Cegah Covid-19 dengan Makanan Gizi Seimbang

23. Sayur dan Buah untuk Cegah Covid-19

24. Lindungi Keluarga dari Covid-19

25. Poster Lindungi Keluarga dari Covid-19

26. Gejala dan Penularan Covid-19

• 4 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil Agar Anak Cerdas, Apa Saja?
27. Perbedaan Batuk Biasa, Pilek & Alergi dengan Covid-19

28. Covid-19

29. Langkah Perlindungan Dasar

30. Lima hal penting cegah Covid-19

Dilansir covid19.go.id, virus corona baru atau Covid-19 adalah jenis virus corona baru yang menimbulkan penyakit yang bernama Covid-19.
Sebelum dikenal sebagai Covid-19, penyakitnya dikenal sebagai virus corona baru 2019 atau 2019-nCoV.
Tanda atau Gejala Infeksi Virus Corona
Seorang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 akan menunjukan gejala dalam 1-14 hari sejak terpapar.
Gejala umum Covid-19 yakni demam, rasa lelah, batuk kering.
Sebagian besar orang hanya akan mengalami gejala ringan, namun di kasus-kasus yang tertentu, infeksi dapat menyebabkan pneumonia dan kesulitan bernapas.
Pada sebagian kecil kasus, infeksi virus corona bisa berakibat fatal.
Orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes kemungkinan mengalami sakit lebih serius.
Penyebaran Virus Corona
Covid-19 dapat berpindah secara langsung melalui percikan batuk dan napas orang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat.
Virus juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui benda-benda yang tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus.
Virus bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat membunuhnya.
Cara Mencegah Covid-19
Saat ini belum ada pengobatan khusus yang efektif untuk Covid-19.
Vaksin mungkin baru bisa tersedia 18 bulan ke depan (2021).
Sementara ini, cara terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan, yaitu:
- Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
- Hindari menyentuh muka
- Jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan)
- Bila Anda mengalami demam, rasa lelah dan batuk kering, segera cari pengobatan
- Anda dapat menguatkan sistem kekebalan diri dengan melakukan perilaku sehat, seperti olah raga teratur, makan makanan bergizi seimbang, tidak merokok dan memastikan Anda dan anak Anda mendapat imunisasi lengkap.
Gejala atau Tanda Covid 19 Omicron
Dilansir kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
“Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1).
Ciri-ciri Omicron
Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah.
Virus COVID-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta.
Namun, tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Gejala Omicron
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat 5 derajat gejala COVID-19, antara lain:
1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala Ringan
Pada gejala ringan ditandai dengan pasien tanpa gejala atau tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.
Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
3. Gejala Sedang
Gejala sedang ditandai dengan keadaan klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .
4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.
5. Kritis
Dalam keadaan kritis, pasien memiliki gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan Dalam penanganan varian Omicron.
Rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.
Imbauan Isolasi Mandiri
Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir.
Apabila terdapat gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.
Bagi pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
“Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” ucap dr.Nadia di lansir laman kemkes.go.id, Jumat (4/2/2022).
dr.Nadia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Masyarakat diimbau tetap waspada jangan sampai lengah.
Strategi Pemerintah
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Sementara untuk varian Omicron, yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."
Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
(Tribunnews.com/Devi Rahma/Tribunmanado.co.id/Gryfid)