Berita Sitaro
Awal Tahun 2022 Sitaro Catat Lima Kasus DBD
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, tercatat sebanyak lima kasus DBD per Februari 2022 ini.
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus berlanjut di awal tahun 2022 ini.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, tercatat sebanyak lima kasus DBD per Februari 2022 ini.
Angka tersebut terdiri dari satu kasus di wilayah Siau dan empat kasus lainnya terjadi di wilayah Tagulandang.
Sementara itu, jumlah kasus DBD selang tahun 2021 tercatat mencapai 29 kasus dengan empat kasus kematian.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, Conny Bawotong mengatakan, beragam upaya terus dilakukan jajarannya dalam rangka menekan laju penyebaran penyakit mematikan ini.
Selain melakukan penyemprotan insektisida pihak Dinkes Sitaro melalui petugas Puskesmas juga terus mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin melakukan 3M plus.
"Pemberantasan jentik nyamuk merupakan cara paling efektif untuk menekan penyebaran deman berdarah.
Karenanya penting bagi kita semua untuk melakukan 3M atau menguras dan menutup tempat penampungan air hingga mengubur barang bekas," ujarnya.
"Fogging dalam pelaksanaannya membutuhkan persyaratan antara lain, harus ada kasus DBD dalam radius 100 meter dan proporsi jentik nyamuk hasil pemeriksaan epidemologi sebesar 20 persen," terang Bawotong.
Dia menjelaskan, fogging atau penyemprotan insektisida hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, dan tidak pada jentik nyamuk.
"Tanpa adanya pemberantasan sarang nyamuk, akan sulit menekan penyebaran DBD. Karena ketika jentik nyamuk tidak mati, maka kemapuan hidup nyamuk dewasa akan lebih kuat dan kebal terhadap insektisida," jelasnya.
Dengan demikian, Bawotong menyebut seringkali didapati adanya penyebaran DBD di suatu wilayah tertentu meski telah dilakukan fogging di seputaran wilayah tersebut.
"Makanya kami tetap menganjurkan cara yang paling efektif untuk menekan penyebaran DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk. Kalau bisa, sekali dalam seminggu rutin dilakukan," ujarnya.
Sejalan dengan sosialisasi dan edukasi, Bawotong menyebut pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sitaro tetap gencar melaksanakan fogging di daerah-daerah yang terdapat kasus.
“Sambil melakukan fogging kami tetap menganjurkan masyarakat untuk rutin membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing,” kuncinya.
Tentang Sitaro
Sitaro adalah singkatan dari Siau Tagulandang Biaro.
Sitaro merupakan salah satu Kabupaten Kepulauan di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kabupaten yang beribukota di Ondong Siau ini memiliki luas total 275,96 km2.
Jarak Siau ke Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara 146 Kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam naik kapal dari Pelabuhan Manado.
Di Sitaro ada Gunung Karangetang.
Salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675 serta banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah.
Saat ini kabupaten ini dipimpin oleh Bupati Sitaro Evangelian Sasingen serta Wakil Bupati John Heit Palandung.(HER)
• Jajaran Pemkot Tomohon Kembali Dirombak, Sekkot Tomohon Edwin Roring Lantik 9 Pejabat
• Fakta-fakta Ritual di Pantai Payangan Berujung Maut: 1 Anggota Polisi Jadi Korban, 24 Terseret Ombak
• Pimpinan OPD Pemkab Sitaro Diminta Berlakukan Larangan Keluar Daerah Bagi Tiap ASN