Prakiraan Cuaca
Hujan Lebat dan Angin Kencang Akan Terjadi Besok Minggu 13 Februari 2022, 24 Wilayah Ini Berpotensi
Simak prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk besok di sejumlah wilayah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk besok di sejumlah wilayah.
Berdasarkan BMKG, ada wilayah yang diperkirakan berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di 24 wilayah pada Minggu (13/2/2022) esok hari.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Rahasia Awet Muda Victoria Beckham, Tetap Langsing dan Cantik di Usia 50 Tahun
Baca juga: Gempa 5.0 SR Sabtu 12 Februari 2022 Tadi Siang Pukul 12.33 Info Terkini, Ini Lokasinya
Baca juga: Gempa Bumi Terkini Sabtu 12 Februari 2022, Berikut Info BMKG Kekuatan dan Lokasinya
Foto: Prakiraan cuaca (Tribunnews)
Rinciannya, sebanyak 21 wilayah mendapatkan peringatan dini berupa potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Kemudian tiga wilayah lainnya mendapatkan peringatan dini potensi hujan yang dapat disertai angin kencang dan petir.
Warga yang berada di wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dipicu oleh cuaca ekstrem.
Dikutip Tribunjogja.com dari laman web.meteo.bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia ini dipicu oleh munculnya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia selatan Jawa, di Kalimantan Barat bagian utara dan di sekitar Laut Seram.
Sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dari Maluku Utara hingga Maluku, dan di Kalimantan bagian utara.
Selain sirkulasi siklonik, pemicu cuaca ekstrem di 24 wilayah di Indonesia esok hari ini juga dipicu oleh munculnya daerah konvergensi lainnya memanjang di Aceh, Jawa Barat hingga Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Selat Makassar bagian selatan hingga Laut Flores, dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi tenggara, dan di Papua bagian tengah.
Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Pesisir barat Sumatera, Laut Jawa, dan Samudra Hindia Selatan Jawa.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut yang memicu terjadinya cuaca ekstrem.
Foto: Ilustrasi hujan (Sciencing)