Sosok Tokoh
Deretan Kontroversi Puan Maharani: dari Matikan Mikrofon Sidang hingga Kesal Tak Sambut Gubernur
Selain kontroversi soal gubernur tidak menyambutnya, Puan juga pernah membuat beberapa pernyataan dan tingkah laku yang menimbulkan kontroversi.
Namun permintaan interupsi tersebut tidak digubris oleh Puan Maharani dan memilih untuk menutup agenda sidang Paripurna.
“Kami perkenankan, kami menutup Rapat Paripurna dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil’alamin, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam kebajikan,” katanya sambil mengetuk palu ke meja sebanyak tiga kali.
Setelah interupsinya tidak digubris, Fahmi pun menyindir Puan.
“Bagaimana mau jadi Capres,” ucapnya yang juga terdengar via mikroforn saat rapat paripurna ditutup.
3. Sebut Sumatera Barat Harus Dukung Negara Pancasila
Kontroversi selanjutnya adalah ketika PDI Perjuangan mengumumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada Sumatera Barat pada 2 September 2020
Pada kesempatan itu, Puan menyelipkan harapan kepada Provinsi Sumatera Barat.
“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirahmannirrahim.” ucapnya.
Ucapan Puan ini pun menimbulkan kritik dan salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Melalui juru bicara PKS, Handi Riza, PKS meminta Puan untuk meminta maaf dan mencabut pernyataannya dikutip dari Tribunnews.
“Kami meminta Mbak Puan mencabut pernyataannya dan meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya kepada keluarga besar founding father bangsa ini,” jelas Handi.
Selain itu, Handi juga menjelaskan agar jangan pernah meragukan nasionalisme masyarakat Sumatera Barat.
“Jangan pernah ragukan nasionalisme masyarakat Sumbar yang telah berjuang melahirkan Pancasila dan berkorban bagi keutuhan NKRI,” jelas Handi.
4. Kesal Kepada Gubernur yang Tidak Menyambutnya