Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Covid

Tanda Tubuh Terserang Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin Penuh

Vaksinasi masih menjadi senjata yang ampuh untuk melawan pandemi, terutama untuk mengurangi risiko sakit parah bahkan kematian

Editor: Finneke Wolajan
Freepik
Ilustrasi flu dan pilek krna Omicron 

Surat kabar Jerman Arztezeitung mengatakan bahwa para dokter dapat melihat "hubungan yang jelas" antara infeksi Covid-19 dan pingsan.

Ilustrasi sakit tenggorokan
Ilustrasi sakit tenggorokan (Mediskus)

Ilmuwan Afrika Sebut Varian Omicron yang Bergejala Ringan Bisa Jadi Akhir dari Pandemi

Banyak ilmuwan di dunia yang mengkhawatirkan varian Omicron yang menyebar lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya.

Namun kini para ilmuwan di Afrika berharap Omicron yang bergejala ringan bisa menjadi akhir dari pandemi dan awal dari endemi.

Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, menjadi varian dominan di berbagai negara.

Tetapi sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukkan bahwa angka kematian tidak meningkat secara signifikan, tidak seperti varian sebelumnya.

Gelombang keempat telah surut di Afrika Selatan, dan kehidupan secara bertahap kembali normal untuk pertama kalinya sejak awal pandemi.

"Saya berharap saya bahkan tidak akan mendengar nama COVID. Itu yang kami harapkan," kata seorang warga Cape Town kepada DW.

Penduduk lain mengatakan kepada DW, "Sangat menyenangkan melihat semua orang keluar dan berkeliling, bersantai, pergi ke luar."

"Kami telah dikurung di rumah kami untuk berapa lama sekarang?!"

"Saya berharap Omicron sebenarnya adalah tahap akhir dari virus ini."

Ahli virologi Afrika Selatan Wolfgang Preiser mengatakan kepada DW bahwa perilaku Omicron memberi harapan bahwa pandemi bisa menjadi endemik.

Namun ia menambahkan bahwa kondisi itu hanya dapat dicapai ketika sebagian besar populasi memiliki kekebalan primer dari infeksi atau vaksinasi.

"Saya masih berharap kita bisa menghindari Covid-19 dari suntikan booster biasa," kata Preiser, menambahkan jika setiap orang memiliki kekebalan dasar - mungkin dengan booster khusus omicron.

"Jika varian lain tidak datang lagi sebagai kejutan yang buruk, maka kita dapat menjaga kekebalan kita dengan cara alami melalui infeksi ulang virus corona," kata Preiser.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved