Sosok Tokoh
Sosok TB Simatupang, Dicopot dari Jabatannya Sebagai Panglima TNI karena Menentang Presiden
Sosok tersebut adalah TB Simatupang yang dicopot dari jabatan Panglima TNI.
Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1940, ia melanjutkan sekolah di AMS di Salemba, Batavia.
Pada bulan Mei 1940, Belanda telah diinvasi oleh pasukan Nazi Jerman, kemudian Angkatan Darat Kerajaan Belanda dibubarkan dan dilucuti senjatanya.
Begitu juga dengan akademi militer kerajaan di Breda yang kemudian diungsikan ke Bandung, Hindia Belanda.
Simatupang yang kala itu baru saja lulus dari sekolah menengahnya memutuskan untuk mengikuti ujian masuk KMA.
KMA sendiri merupakan lembaga pendidikan militer untuk para calon personel Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL).
Simatupang pun lulus dari KMA pada tahun 1942 dengan mendapat gelar taruna mahkota dengan mahkota perak.
Gelar tersebut diberikan sebab ia dinilai sebagai murid yang berprestasi, khususnya di bidang teori.
Karier militer Simatupang pertama kali dimulai pada tahun 1940 ketika dirinya diterima menjadi kadet di KMA, Bandung.
Seusai lulus dari sana, Simatupang belum sempat ditugaskan di KNIL karena pasukan Jepang sudah lebih dulu merebut kekuasaan di Hindia Belanda.
KNIL lalu dibubarkan dan senjatanya pun dilucuti.
Simatupang bersama dengan teman sesama perwiranya kemudian direkrut oleh Jepang.
Mereka ditempatkan di Resimen Pertama di Jakarta dengan pangkat calon perwira.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Simatupang bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Setelah itu, ia pun turut bergerilya bersama dengan Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman dalam melawan pasukan Belanda.
Selama perang kemerdekaan Indonesia, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI pada tahun 1948 hingga 1949.