Ketua PWNU Sulut Permasalahkan Museum Holocaust Yahudi yang Didirikan di Minahasa

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) menuai polemik.

Keberadaan museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia ini dianggap melukai masyarakat Palestina yang terus-terusan menghadapi serangan dari Israel yang mayoritas beragama Yahudi.

Selain itu, keberadaan Museum Holocaust Yahudi tersebut juga dianggap tidak relevan di Indonesia.

Selain Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulut juga memberikan pernyataan sikap.

Ketua PWNU Sulut H. Ulyas Taha memahami keberadaan museum yang memuat sejarah terhadap pembantaian Kaum Yahudi oleh Nazi tersebut.

Menurut Ulyas, yang menjadi persoalan adalah Museum Holocaust Yahudi tersebut didirikan di Indonesia yang tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel.

"Yang jadi persoalan museum ini didirikan di Indonesia yang hingga saat ini masih belum menemukan titik temu dalam hubungan diplomasi dengan Israel berkaitan Palestina," terang Ulyas ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (4/2/2022).

Ulyas menganggap di satu sisi Israel meminta agar dunia mengenang pembantaian Kaum Yahudi oleh Nazi, namun di sisi lain Israel melakukan hal yang sama terhadap Palestina.

Seluruh organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia termasuk NU seharusnya meminta kepada Israel agar tak hanya dikenang tetapi juga menghentikan penyerangan terhadap Palestina.

"Seharusnya Israel juga bisa lebih menghargai sisi-sisi kemanusiaan yang selama ini belum selesai, yaitu Kaum Yahudi Israel menyerang Palestina," pungkas Ulyas.

Baca juga: Gempa Terkini di Darat Sabtu 5 Februari 2022, Info BMKG Kekuatan dan Lokasinya

Baca juga: Peringatan Gelombang Tinggi Sabtu 5 Februari 2022, BMKG: Ini Wilayah Perairan Patut Waspada

Baca juga: Masih Ingat Iptu Santi? Polwan Cantik yang Bongkar Kasus Narkoba, Biasa Hadapi Penjahat Sadis