Polemik Museum Holocaust
Museum Holocaust Yahudi di Minahasa Jadi Polemik, Ketua MUI Sulut: yang Penting Rukun
Museum Holocaust Yahudi yang berada di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) kini menjadi sorotan di seluruh Indonesia.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Museum Holocaust Yahudi yang berada di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) kini menjadi sorotan di seluruh Indonesia.
Pasalnya, keberadaan Museum Holocaust Yahudi di Indonesia ini dianggap tidak relevan.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi beberapa waktu lalu.
Ketua MUI Sulut K H Abdul Wahab Abdul Gafur mengatakan pernyataan tersebut merupakan pernyataan perorangan.
"Itu masih pernyataan perorangan, bukan mengatasnamakan organisasi. Karena biasanya MUI kalau mau memberi pernyataan sikap itu harus ada rapat pleno dulu," terang Kyai Abdul Wahab ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (4/2/2022).
MUI Sulut sendiri tidak mempermasalahkan adanya Museum Holocaust Yahudi di Minahasa.
Keberadaan museum yang menampilkan sejarah masa lalu sebuah umat, dianggap hanya sebagai pembelajaran agar tidak terjadi di masa sekarang atau yang akan datang.
"Kalau hanya mengingatkan tidak masalah. Memang secara nasional Yahudi belum diakui sebagai agama, tapi kalau merujuk pada Al-Qur'an dan Al Kitab Yahudi adalah agama yang sudah lama ada," tutur Kyai Abdul Wahab.
Selama kerukunan umat beragama dijaga, Kyai Abdul Wahab berpendapat seharusnya keberadaan Museum Holocaust Yahudi di Minahasa tak jadi masalah.
"Kan bukan berarti timbul agama baru karena Yahudi termasuk agama samawi. Yahudi di Palestina juga ada. Yang penting kerukunan dijaga dan aman, kalau rukun apa salahnya?" tandas Kyai Abdul Wahab.(*)
Baca juga: Ini Daftar Nama Camat dan Lurah di Manado yang Baru Dilantik
Baca juga: Kejari Periksa Dokumen KPU Bitung, Poula Tuturoong: Hormati Proses yang Berlangsung
Baca juga: Junta Militer Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Uang 550 Ribu Dolar AS