Profil Tokoh
Sosok Yaakov Baruch, Pemimpin Komunitas Yahudi Sulawesi Utara, Tumbuh dari Keluarga Beda Keyakinan
Ketika Yaakov Baruch untuk menganut Yahudi, agama nenek moyangnya, tak ada pertentangan sama sekali dari kedua orangtuanya
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
Sulawesi Utara memang dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi.
Sosok Yaakov Baruch Pemimpin Komunitas Yahudi Sulawesi Utara
Yaakov Baruch, pemimpin Komunitas Yahudi Sulawesi Utara (Hindustan Times)
Komunitas Yahudi Sulawesi Utara dipimpin seorang rabi bernama Yaakov Baruch (39).
Yaakov Baruch lahir dan besar dari keluarga berbeda agama. Sejak kecil kedua orangtuanya telah menanamkan nilai-nilai agama padanya.
Ayahnya adalah seorang Kristen Protestan dan almarhum ibunya adalah seorang Muslim.
Sejak kecil ia sudah terbiasa hidup di keluarga yang berbeda keyakinan, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Ketika Yaakov Baruch untuk menganut Yahudi, agama nenek moyangnya, tak ada pertentangan sama sekali dari kedua orangtuanya. “Tak ada masalah, kami bisa saling menerima,” ujarnya kepada tribunmanado.co.id, pada 2018 lalu.
Yaakov Baruch memutuskan menganut Yahudi setelah nenek sebelah ibunya memberitahunya bahwa ia memiliki keturunan Yahudi.
Saat itu dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Yaakov Baruch kemudian menelusuri silsilah keluarganya dan mendapati benar ia punya keturunan Yahudi.
Kakek buyutdari garis keturunan ibunya adalah Elias van Beugen yang merupakan imigran Yahudi Belanda.
Dalam perjalanan ke Belanda, Israel bahkan Australia, ia mendapati bahwa moyangnya itu adalah penganut Yahudi Ortodoks.
Yaakov Baruch di Sinagoga Shaar Hashamayim. Foto diambil tahun 2018 (Tribunmanado/Finneke Wolajan)
Namun sudah sejak lama keluarga ibunya berpindah dari agama Yahudi.
Yaakov Baruch kemudian mendalami Yahudi di Singapura dan memutuskan untuk memimpin Sinagoge di Sulawesi Utara.