Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Kemungkinan Masuk Gelombang Ketiga Covid-19, Ahli Epidemiologi: Kasusnya Terus Meningkat

Terkait hal tersebut Indonesia kemungkinan kini telah masuk ke gelombang tiga Covid-19.

Editor: Glendi Manengal
Freepik
Ilustrasi Varian Covid 19 Omicron. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Indonesia kembali dilanda kasus Covid-19.

Kali ini kasus Covid-19 varian Omicron kini menyebar di Indonesia.

Terkait hal tersebut Indonesia kemungkinan kini telah masuk ke gelombang tiga Covid-19.

Baca juga: Gempa Terkini Kamis 3 Februari 2022, Guncang Bengkulu Tadi Pukul 03.18 WIB, Berikut Info BMKG

Baca juga: Gara-gara Video Pamer Uang Viral, Dirut Perumda Pasar NKR Ini Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Baca juga: Seorang Wanita Ditangkap karena Buat Tahu Bercampur Formalin, Diduga Telah Dipasarkan ke Daerah Ini

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menyebut, kemungkinan Indonesia telah memasuki gelombang ketiga Covid-19.

Hal itu didasari dengan pertambahan kasus yang terus meningkat.

"Mungkin Indonesia sudah masuk gelombang ketiga. Karena kasusnya terus meningkat ini akan membebani sistem kesehatan, bisa kolaps," kata dia dalam diskusi virtual PDPI, Rabu (2/2/2022).

Ia mengatakan, varian Omicron memiliki sifat menular yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian pendahulunya yakni Delta.

Karena itulah, laju kasus akan terus naik meski gejala yang ditimbulkan lebih ringan.

Berdasarkan pengamatan yang ada, varian Omicron juga membuat seseorang dapat kembali terinfeksi Covid-19.

"Penularan cepat dan bisa ditembus pertahanan vaksin. Pelu diperhatikan, grafik kasus naik terus. Omicron ini superspreader, yang penularannya sampai 2,9 kali lebih tinggi dibanding varian Delta," tuturnya.

"Dan terjadi juga reinfeksi. Sekali lagi, sebagian besar kasus ini dari Afrika datangnya. Memang gejala Omicron ringan dibandingkan Delta, Alpha atau Beta," lanjut Erlina.

 Meski bergejala ringan, varian ini akan menyebabkan pemburukan bagi kelompok rentan, seperti lansia, komorbid, anak-anak, serta orang-orang yang belum divaksinasi lengkap.

"Penyakitnya tidak parah, umumnya ringan-ringan saja dibandingkan dengan Delta namun hati-hati pada orang tua dan orang yang belum vaksin," terang dokter di RSUP Persahabatan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved