BACAAN ALKITAB
BACAAN ALKITAB: 1 Korintus 14:26-40 “Keteraturan Menghadirkan Damai Sejahtera"
Hampir satu bulan kita telah menikmati kehidupan di tahun baru, tahun anugerah Tuhan, dan GMIM telah berada di periode pelayanan yang baru
MTPJ 30 Januari – 5 Februari 2022
TEMA BULANAN :“Aku Ini Adalah Hamba Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Keteraturan Menghadirkan Damai Sejahtera
BACAAN ALKITAB: 1 Korintus 14:26-40
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hampir satu bulan kita telah menikmati kehidupan di tahun baru, tahun anugerah Tuhan, dan GMIM telah berada di periode pelayanan yang baru, setelah pelaksanaan pemilihan Pelayan Khusus aras jemaat di bulan Oktober 2021.
Kita bersyukur kepada Tuhan sebab lewat pemilihan ada orang-orang yang dipilih dan dipakai Tuhan untuk menjadi mitra kerja-Nya dalam melaksanakan tugas tanggung jawab pelayanan sebagai Diaken, Penatua, Komisi Pelayanan Kategorial, Komisi Kerja, BPMJ serta anggota dan anggota pengganti Majelis Sinode. Pemilihan yang dilakukan telah berjalan dengan baik dan lancar karena mau menaati aturan-aturan dalam pemilihan.
Pada waktu Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya (Kejadian 1), Ia membuat keteraturan supaya teratur pula kehidupan ciptaan-Nya. Ia mendisiplinkan semua yang diciptakan-Nya lewat aturan-aturan. Ini mencerminkan bahwa Tuhan Allah kita adalah Allah yang disiplin dan teratur.

Ia tidak menyukai kekacauan, termasuk kekacauan di dalam gereja. Untuk itu diperlukan aturan-aturan dalam gereja yang berfungsi untuk mengatur, memperlancar, menertibkan dan mengembangkan pelayanan setiap anggota tubuh Kristus. Sebagaimana yang diatur dalam Tata Gereja GMIM Tahun 2021.
Memang tidak dapat dipungkiri ada gesekan-gesekan yang terjadi pasca pemilihan karena ada yang melawan atau menabrak aturan, tidak mau mengikuti aturan dalam gereja dan ada yang memaksakan kehendaknya padahal tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Tuhan Allah menghendaki supaya setiap orang taat pada aturan, karena kalau tidak taat maka akan terjadi kekacauan. Sekalipun di hari-hari ke depan ada banyak tantangan dan persoalan yang akan dihadapi namun kita yakin Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus lewat tuntunan Roh Kudus akan melindungi, memelihara dan menguatkan kita untuk terus menjalani hidup dan pelayanan ke depan.
Tuhan Allah akan memperlengkapi para pelayan (setiap orang percaya) dan pelayan khusus dengan memberikan karunia-karunia yang dibutuhkan dalam pelayanan.
Pada dasarnya setiap orang percaya mem-punyai karunia-karunia Roh dan karunia yang diberikan kepada tiap orang berbeda-beda, tetapi semua karunia itu datangnya dari Roh Kudus.
Idealnya, setiap karunia yang diberikan Tuhan harus digunakan secara tertib dan teratur demi kepentingan bersama, untuk membangun, menguat-kan dan menghadirkan damai sejahtera, Karunia-karunia itu harus digunakan dengan sopan dan teratur.
Tetapi kenyataannya ada orang yang mendapat karunia sering merasa superior (lebih unggul, lebih hebat dari yang lain), ada yang ingin selalu tampil dalam persekutuan ibadah dan merendahkan yang lainnya, bahkan ada yang salah mempergunakan karunia yang diberikan. Jika hal itu dibiarkan akan menjadi tantangan dan persoalan yang akan mengacaukan persekutuan jemaat sehingga tidak ada damai sejahtera.
Berdasarkan fakta ini, maka dipilihlah tema “Keteraturan Menghadirkan Damai Sejahtera” yang nantinya akan memotivasi kita baik sebagai Warga Jemaat maupun Pelayan Khusus agar terus hidup teratur dalam mempergunakan karunia rohani yang telah diberikan Tuhan sehingga kita semua dapat menikmati damai sejahtera.
Baca juga: Man United Langsung Parkir Mason Greenwood Usai Ditangkap Polisi atas Tuduhan Pemerkosaan dan KDRT
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 15.10 Wita, Ibu dan Anak Meninggal di TKP, NMax Tabrak Truk yang Hendak Belok
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Pembacaan Alkitab ini merupakan nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus tentang bagaimana menghadirkan persekutuan ibadah yang sopan, damai dan teratur. Nasihat Paulus ini dilatarbelakangi oleh kehadiran orang-orang yang mendapat karunia bahasa roh dan bernubuat yang banyak kali suka menonjolkan diri dalam persekutuan jemaat, dan juga kaum perempuan di Korintus yang ingin tampil berbicara di depan jemaat.
Setelah Paulus memberikan konsep-konsep teologis tentang berbagai karunia Roh dalam 1 Korintus 12:1-14:25, terutama karunia bahasa roh dan bernubuat, maka Paulus mengakhiri penjelasannya dengan berbagai peraturan praktis tentang penggunaan karunia-karunia Roh dalam persekutuan jemaat.
Ada banyak orang Kristen di Korintus yang sangat menyukai secara berlebihan karunia berkata-kata dengan bahasa roh sehingga terjadilah kesombongan dan ketidakteraturan dalam persekutuan jemaat. Rasul Paulus menekankan kepada jemaat untuk memperhatikan ketertiban dan keteraturan dalam pertemuan jemaat supaya tidak terjadi kekacauan.