Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Justice For Icha

Korban Sudah Meninggal, Bagaimana Kabar Kasus Dugaan Kekerasan Seksual yang Dialami Anak 10 Tahun?

Dalam proses penyidikan ini, Jules mengatakan bahwa penyidik Polda Sulut telah memintai keterangan terhadap saksi-saksi dari orang dekat korban.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga saat mendatangi makam korban. 

"Justru kematian korban disebabkan karena pasien mengalami kanker darah," tegas dr Jimmy.

Ditambahkan, dr Joel selaku dokter jaga yang menerima pasien CT saat datang pada tanggal 29 Januari 2021 pukul 01.00 Wita, pasien CT datang dengan keluhan perdarahan dan disertai membawa surat permintaan visum dari kepolisian. 

“Disaat pemeriksaan saya temukan ada lebam-lebam di sebagian besar tubuh sampai ke area dekat kemaluan disertai dengan adanya perdarahan di sekitar kemaluan.

Kami juga melanjutkan dengan VER dan hasilnya ditemukan adanya robekan di selaput darah, dimana robekan yang sifatnya sudah lama,” terang dr Joel.

Pasien ini kemudian lanjut rawat di Bagian Anak di ruang ICU, karena kondisinya berada di bawah penurunan kesadaran, dimana HB-nya hanya 1,8 dan itu akibat perdarahan yang sudah berlangsung lama. 

“Pasien dilanjutkan perawatan di Bagian Anak, dan ada temuan-temuan diduga mengarah pada penyakit leukemia.

Dan itu yang kami pikirkan sebagai penyebab perdarahan tidak bisa berhenti, perdarahan berlangsung terus tidak berhenti akibat ada kelainan darah,” ujar dr. Joel.

Terkait robekan di selaput darah, Tim Dokter juga mengatakan selain aktivitas seksual, hal itu juga bisa disebabkan karena aktiVitas lainnya seperti olah raga atau karena mengalami kecelakaan/terjatuh. 

Tim Dokter juga memantau lebam-lebam yang dialami pasien berpindah-pindah, sehingga disimpulkan pasien CT mengalami leukemia.

Kondisi pasien sebelum meninggal, mengalami demam, pucat dan mata kabur, secara menyeluruh terjadi perdarahan di bola matanya dan sudah diberikan transfusi darah.

Namun kondsi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal.

Sementara itu Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast dan Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait yang hadir dalam press conference ini menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita yang dalam.

"Saya Kapolda Sulawesi Utara menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhumah adik CT.

Ini merupakan tantangan buat kami untuk mengungkap kasus dugaan kekerasan seksual ini," ujar Irjen Pol Mulyatno.

Polda Sulut dan Polresta Manado katanya menaruh perhatian yang sangat serius terhadap kasus ini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved