Kabar Seleb
Masih Ingat Pramugari Siwi Widi? Dulu Diisukan Jadi Simpanan, Kini Disebut Terima Uang Korupsi
Sebelumnya Siwi Sidi ini jadi sorotan karena diisukan menjadi selir atau simpanan mantan Bos Garuda Indonesia. Kasus itu hangat pada 2020 silam.
Menurutnya, beberapa barang mewah tersebut didapatkan dari pacar lamanya.
"Orang tuh pingin tahu kepribadian saya. Saya sudah seperti itu dari dulu, saya belum jadi (pramugari). Saya memang dikasih sama pacar saya yang dulu," ujar Siwi Sidi di kantor hukum Elza Syarief, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020) lalu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Grid.id.
Siwi Widi pun menegaskan barang-barang mewah yang dimilikinya tidak ada sangkut-paut mengenai pekerjaannya.
Menurutnya, ia memang bercita-cita menjadi pramugari.
Disebut-sebut Jadi Simpanan Petinggi Garuda, Siwi Widi Puwanti Datangi Polda Metro (Instagram @w_hadinata)
Kemudian, Siwi Sidi tiba-tiba mencabut laporannya kepada akun @digeeembok.
Akan tetapi, tak lama setelah itu, Siwi Sidi ternyata dipecat oleh maskapai Garuda Indonesia.
Sebelum akun @digeeembok hilang, akun itu sempat mengungkap Siwi Sidi dulu masih berstatus sebagai pramugari kontrak, bukan tetap.
Usai dipecat jadi pramugari, Siwi Sidi merambah dunia lain yakni menjadi selebgram.
Namun, di awal tahun 2022 ini, Siwi Sidi kembali diterpa isu terlibat pencucian uang pejabat.
Dikutip dari Kompas.com, Mantan Tim Pemeriksa Pajak Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ) Kementerian Keuangan, Wawan Ridwan diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan anaknya bernama Muhammad Farsha Kautsar.
Hal itu disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Jaksa juga menyebut bahwa Farsha Kautsar ternyata adalah teman dari Siwi Widi Purwanti, mantan pramugari Garuda Indonesia yang sempat menjadi pemberitaan karena sensasinya.
Pegawai Kementerian Keuangan Wawan Ridwan didakwa menerima suap senilai Rp 6,4 miliar untuk merekayasa nilai pajak dari tiga perusahaan yaitu PT Bank Pan Indonesia (Panin), PT Jhonlin Baratama (JB) dan PT Gunung Madu Plantations (GMP).