Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Info Terkini Terkait Omicron, Berikut 8 Fakta Terbaru Varian Covid 19 Ini

Berikut fakta terbaru Covid-19 Omicron disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers.

Freepik
Gejala Varian Covid 19 Omicron. 

Studi terbatas di Norwegia serta rilis technical briefing dari Inggris menyebutkan gejala pada varian Omicron tidak spesifik namun disinyalir lebih ringan, terutama pada kelompok yang sudah memiliki kekebalan.

WHO dan CDC merekomendasikan tindakan preventif sebagai upaya kunci sebab pada kelompok rentan masih dapat menyebabkan gejala yang parah bahkan kematian.

4. Angka Rawat Inap

Beberapa hasil studi terbaru termasuk publikasi Lewnard, J. A., dkk., 2022, serta studi di Denmark, Afrika Selatan, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat menyebutkan angka rawat inap di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Namun, meskipun kasus Omicron dianggap tidak akan banyak memerlukan perawatan intensif, tetapi jika kasus naik tinggi terus menerus akan membebani sistem kesehatan secara nasional.

Kekhawatirannya adalah permintaan pelayanan di rumah sakit yang ikut meningkat, terlebih pula tingginya penularan dapat menempatkan populasi rentan dalam situasi yang lebih berisiko.

5. Orang Terinfeksi bisa Terkena

Wiku mengatakan, Covid-19 Omicron bisa menular pada orang yang sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19.

Hal ini karena varian Omicron dapat menghindari kekebalan yang telah terbentuk oleh varian lainnya.

WHO dalam rilisnya menyebutkan fenomena ini telah teramati dari hasil studi di Afrika Selatan, Denmark, Israel, dan Inggris.

Oleh karenanya, Wiku meminta orang yang pernah terinfeksi tetap harus menerapkan protokol kesejhatan dan tetap harus divaksin.

6. Masih Terdeteksi dengan Alat PCR dan Antigen

Varian Omicron sejauh ini masih terdeteksi dengan alat diagnostik RT-PCR maupun alat diagnostik cepat rapid antigen.

Meskipun demikian, hingga saat ini sensitivitas rapid antigen masih terus ditelaah.

Oleh sebab itu, orang dengan hasil rapid antigen negatif, terutama yang bergejala dan kontak erat, disarankan melakukan tes PCR dan isolasi mandiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved