Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Sirine Tsunami di Bitung Tidak Beroperasi Lagi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung tak menampik, keberadaan early warning sistem (AWA) atau alat Sirine Tsunami di Bitung

christian wayongkere/tribun manado
Alat Sirine Tsunami di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, yang terinformasi sudah tidak beroperasi karena sudah lampai masa pakai operasional, mulai tahun 2008 sampai 2021 atau sudah 13 tahun 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung tak menampik, keberadaan early warning sistem (AWA) atau alat Sirine Tsunami di Bitung tak beroperasi.

Menurut Fivy Kadeke Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD), kota Bitung alat tersebut akan diganti dengan alat yang baru.

"Tidak beroperasi lagi sekitar enam bulan lalu. Menurut informasi dari BMKG alat ini usia sudah 10 tahun lebih, diperkirakan kurang maksimal.

Sehingga saat ini tengah di rancang alat pengganti yang lebih sederhana," kata Fivy Kadeke Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) melalui Pandji Siswojo Kepala Seksi Kesiapsigaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung, Rabu (25/1/2022).

Sirine Tsunami yang masih berdiri tegak di samping kantor Dinas Kominfo kota Bitung, menggunakan sistem satelit yang biayanya mahal.

Serta pengoperasiannya oleh BPBD Provinsi Sulut di Kota Manado, sehingga ketika terjadi bencana Tsunama di Bitung tidak efektif ketika harus dibunyikan dari Manado.

Adapun pun sirine atau alat EWS yang baru nanti, dipasang di atap kantor BPBD.

Alatnya lebih simpel, murah serta menggunakan frekuensi melalui HT.

Saat ini tengah menunggu penggunaannya, dalam waktu dekat. Karena saat ini dalam tahap pemasangan tiang tahap kedua setinggi 12 meter, dan sedang dirancang alat sirinennya.

"Jangkaunnya sekitar 5 kilometer. Untuk sementara hanya terpasang di kantor BPBD, dan kedepan akan kerjasama dengan pihak perusahan di Bitung, memperbanyak alat itu," jelasnya.

Alat itu untuk peringatan dini, ketika terjadi bencana tsunami.

Mereka yang berada di pesisir pantai, dan sekitarnya segera mengungsi ke tempat evakuasi dan tempat lebih aman.

Untuk informasi tsunami sendiri, masyarakat disampaikan lewat informasi media sosial dan SMS dari BMKG.

BPBD Bitung menambahkan, di kota Bitung ada wilayah atau titik yang rawan dan berpotensi terjadi gempa bumi dan berpotensi tsunami mulai dari pesisir Tanjung Merah dan Girian Bawah.

Wilayah Madiri, Maesa, Batuputih, Aertembaga hingga pulau lembeh.

Untuk itulah pihaknya juga berpesan kepada masyarakat, agar mengikuti update dan peringatan dini dari BMKG diberbagai media yang ada.

Pandji Siswojo Kepala Seksi Kesiapsigaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bitung, menjelaskan alat sirine tsunami terpasang di kota Bitung sejak tahun 2008 di kompleks perkantoran walikota Bitung.

Selama pengoperasiannya, alat itu setiap bulan di tanggal 26 berbunyi sebagai tanda peringatan terjadiny musibah bencana alam Tsunai di Aceh.

Peristiwa Tsunami di Aceh, terjadi pada Desember tahun 2004, menyebabkan 230.000–280.000 tewas dan lainnya hilang.

Bencana alam yang diawali dengan gempa bumi berKekuatan: 9,1–9,3 Mw, dengan Kedalaman: 30 km (19 mi) dan Jenis Megathrust.

"Jadi selain sebagai pertanda peringatan terjadinya tsunami di Aceh, beroperasinya alat itu setiap tanggal 26 bulan berjalan sekaligus uji sistem apakah berfungsi baik atau tidak," tandasnya.(crz)

Tentang Bitung

Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara.

Jarak dari Bitung ke Manado Ibu kota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.  

Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.

Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki Gunung Dua Sudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. 

Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km⊃2; dan sebaran penduduk 730 jiwa/km⊃2;.

Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar.

Baca juga: Gempa Terkini Rabu 26 Januari 2022, Pusatnya di Kedalaman 10 Km, Ini Kekuatan dan Lokasinya

Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Rekrut 3 Putra BMR Masuk Kabinet, Bupati Yasti Soepredjo Ucap Terima Kasih

Baca juga: Sadio Mane Mencetak Gol dan Bawa Senegal ke Perempat Final Piala Afrika, Tapi Liverpool Was-was

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved