Bupati Langkat
Potret Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat, Tahanan Babak Belur Diduga Jadi Budak dan Disiksa
Menurutnya, sejauh ini mereka sudah menerima 20 laporan terkait dugaan perbudakan modern tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh ada penjara manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin.
Penjara ini terungkap setelah KPK menyisiri rumah Terbit Rencana Peranginangin.
Terbit Rencana Peranginangin diketahui tertangkap tangan oleh KPK.
Nah kini ada fakta lain yang justru terungkap.
Keberadaan penjara di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin makin mencurigakan.
Saat ditemukan, di dalam penjara rumah bupati yang kena OTT KPK tersebut ada empat pria dalam kondisi babak belur.
Saat ini, Polda Sumatera Utara (Sumut) sedang menyelidiki seluk beluk sel tersebut.

Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, membenarkan di rumah Terbit Rencana Peranginangin ada kerangkeng khusus.
"Pada waktu kemarin teman-teman KPK yang kita backup teman-teman sekalian melakukan operasi tangkap tangan datang ke rumah pribadi Bupati Langkat."
"Dan kita temukan betul ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi 3-4 orang pada waktu itu," ujarnya, Senin (24/1/2022), dikutip dari Tribun-Medan.com.

Sudah Berdiri 10 Tahun
Kapolda Sumut menyebut, penjara pribadi milik Bupati Langkat itu sudah berdiri selama 10 tahun.
Ia mengatakan, penjara itu juga disebut tidak memiliki izin.
Penjara itu diduga digunakan Terbit untuk mengurung para pecandu narkoba.

Berdasarkan pengakuan dan keterangan yang diterima Kapolda, Terbit mempekerjakan tahanan itu pada pagi hari di perkebunannya.
Sementara itu, ada pula yang dijadikan pembantu di rumahnya.
"Yang bersangkutan menerangkan bahwa itu waktu saya tangkap, dia di perjalanan saya dalami itu sudah lebih dari 10 tahun. Pribadi. Belum ada izinnya," kata Panca dilansir Tribun-Medan.com.

Dugaan Perbudakan
Masih diberitakan Tribun-Medan.com, orang yang ditemukan itu mengaku baru ditahan selama dua hari.
Lalu, terkait dugaan perbudakan, polisi belum mau berkomentar.
Polisi menyebut, belum mengetahui apakah para tahanan itu digaji atau tidak.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Masalah digaji saya belum dapat. Ini kan rehab."
"Siapa yang digaji siapa yang menggaji ini nanti."
"Tetapi yang jelas mekanismenya kita dalami semua," terang Panca, Senin.

Migrant Care Laporkan ke Komnas HAM
Migrant Care dijadwalkan menyambangi Komnas HAM terkait temuan mengerikan di kediaman Bupati Terbit Peranginangin, Senin hari ini.
Perwakilan dari Migrant Care, Siti Badriyah, menyampaikan pihaknya meyakini kerangkeng atau penjara itu bagian dari indikasi tindak perbudakan modern.
Menurutnya, sejauh ini mereka sudah menerima 20 laporan terkait dugaan perbudakan modern tersebut.
Namun, Badriyah belum mau merincinya secara detail.
"Nanti rilisnya akan kami sampaikan, termasuk semua foto-fotonya," katanya, Senin, seperti diberitakan Tribun-Medan.com.
Diketahui, kerangkeng atau penjara itu berada di belakang rumah pribadi Terbit Rencana Peranginangin yang ada di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Terbit Rencana Peranginangin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah petugas lebih dahulu menangkap sejumlah kroni dan kaki tangannya.
Terbit Rencana Peranginangin disebutkan menerima suap fee proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat dari kontraktor bernama Muara Peranginangin.
Nilai suap yang akan diterima Terbit Rencana Peranginangin berkisar Rp 786 juta.
Saat ini, Terbit Rencana Peranginangin dan kakak kandungnya, Iskandar Peranginangin, tengah ditahan di KPK. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kerangkeng Manusia Ditemukan di Rumah Bupati Langkat, Sudah 10 Tahun, Tempat Rehabilitasi Narkoba,
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 4 Pria Babak Belur dalam Penjara Rumah Pribadi Bupati Langkat, Benarkah Mereka Budak yang Disiksa?, https://bali.tribunnews.com/2022/01/24/4-pria-babak-belur-dalam-penjara-rumah-pribadi-bupati-langkat-benarkah-mereka-budak-yang-disiksa?page=all