Guru di Pedalaman Papua
Asa Refol Malimpu, Guru yang Mengabdi di Pedalaman Papua, 'Anak-anak Papua Juga Punya Mimpi'
"Delapan tahun lalu ketika saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan zona aman. Meninggalkan kehidupan di kota yang serba ada"
Refol Malimpu dan anak-anak didiknya (Istimewa)
Sore harinya saya sempatkan waktu untuk membimbing anak-anak di taman baca yang saya dirikan.
Hari sabtu saya mengunjungi lansia.
Berbagi berkat jasmani dan rohani bersama mereka.
Biasanya dalam kunjungan saya ke rumah-rumah lansia, saya manfaatkan juga untuk belajar bahasa daerah.
Dan hari minggu saya ikut melayani di gereja.
Ratusan bahkan ribuan anak-anak yang ada di pedalaman ini yang perlu dibimbing dan didampingi.
Jika anak-anak di luar sana punya mimpi, anak-anak pedalaman Papua juga punya mimpi.
Semua orang pasti setuju bahwa pendidikan adalah cara bagi anak-anak untuk meraih mimpi dan mendapatkan hidup yang lebih baik.
Sayangnya di pedalaman keinginan anak-anak untuk belajar di sekolah tidak selalu dapat diwujudkan.
Masih banyak orang tua yang belum sadar betapa pentingnya menyekolakan anak-anak.
Belum lagi kita menghadapi ketimpangan antara keinginan untuk belajar dan kurangnya materi dan fasilitas pembelajaran.
Dalam menghadapi kondisi di mana orang tua masih belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, tidak jarang saya haris berjalan kaki berkilo-kilo meter hanya untuk bicara dengan mereka.
Ada beberapa kasus di mana anak-anak harus membantu orangtua di kebun agar bisa makan.
Kalau seperti ini, saya akan menawarkan untuk tetap ke sekolah dan makan di rumah saya.