Digital Activity
Tips Dokter Nenny Anggraeni Tubagus Agar Tetap Sehat di Musim Hujan
dr Nenny menerangkan DBD disebabkan oleh virus dengue yang memiliki empat tipe dan ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegypti.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Musim hujan erat kaitannya dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis di RSUD Kota Manado dr Nenny Anggraeni Tubagus dalam Program Tribun Female: Sehat di Musim Hujan bersama Presenter Tribun Manado Injilita Karwur, Kamis (20/1/2022).
"Saat hujan turun terutama jika lingkungan di sekitar rumah kurang dibersihkan, banyak sampah yang bisa menampung air hujan ini menjadi tempat berkembang biak Nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus si pembawa demam berdarah," kata dr Nenny.
Nyamuk Aedes Aegypti ini senang berkembang biak di air yang jernih sehingga kasus demam berdarah di musim hujan bisa meningkat.
dr Nenny menerangkan DBD disebabkan oleh virus dengue yang memiliki empat tipe dan ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegypti.
"Sesudah nyamuk ini mengisap darah penderita demam berdarah satu, kemudian ia bawa atau gigit tubuh orang yang sehat sehingga terjadi perpindahan virus," terang dr Nenny.
DBD ditandai dengan suhu tubuh yang naik hingga dua sampai tujuh hari.
Selain itu, penderita akan merasa tidak nyaman di bagian perut atau bahasa medisnya hepatomegaly.
Dalam tubuh penderita juga ada manifestasi pendarahan baik yang dilakukan melalui pemeriksaan ataupun secara langsung.
"Ada yang dimanipulasi dan ada juga yang spontan seperti pendarahan di gusi, mimisan, atau pendarahan dari lokasi lain," sambung dr Nenny.
Jika dilihat dari pemeriksaan laboaratorium ada trombositopeni atau penurunan plasma darah karena kebocoran.
Hal ini menyebabkan pengentalan darah atau hemokonsentrasi.
Bisa Menyerang Siapa Saja
Penyakit DBD bisa menyerang manusia di segala usia.
Jika ada anak kecil di rumah yang mengalami demam, sebaiknya langsung ditangani dengan tepat.
"Kalau panas satu hari, bisa diberikan obat penurun panas dulu di rumah. Kalau sudah lewat satu hari segera bawa ke dokter atau puskesmas terdekat. Jangan sekali-sekali baru panas satu hari langsung diberikan antibiotik karena belum tentu panasnya karena bakteri," terang dr Nenny.
Namun jika anak sudah dua hari mengalami demam, dianjurkan untuk memeriksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab demam.
Hindari DBD dengan Terapkan 5M
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang paling banyak ditemui di musim hujan.
Untuk itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis di RSUD Kota Manado dr Nenny Angreany Tubagus mengingatkan masyarakat untuk mengecek kondisi di rumah.
"Cek tempat-tempat yang rawan seperti dispenser, ember, bak mandi, kalau sudah ada jentik-jentiknya segera dibersihkan," ujar dr Nenny
Untuk itu, pemerintah saat ini mencanankan program 5M, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, Mengganti, dan Menaburkan.
Menabur yang dimaksud adalah menabur bubuk abate ke tempat-tempat yang sulit dibersihkan dengan perbandingan satu gram untuk 10 liter.
Selain itu dr Nenny meminta agar para orangtua lebih memperhatikan anak-anaknya.
"Jangan sampai sudah demam lama dibiarkan, pas hari ke-4 demam sudah turun dianggapnya tidak apa-apa. DBD itu masa kritisnya di hari ke-4 sampai ke-6," sambung dr Nenny.
Penurunan demam tersebut justru bisa menjadi tanda bahaya sehingga orangtua harus mengecek ujung-ujung jari tangan dan kaki anaknya apakah dingin atau tidak.
Sebagai antisipasi, masyarakat perlu menyediakan obat penurun panas di rumah sebagai langkah awal.
"Salah satu ciri-ciri DBD panas bisa saja turun tapi tidak kembali normal. Jadi kalau diberi obat penurun panas demamnya tetap atau naik, besoknya bisa dibawa ke fasilitas kesehatan," kata dr Nenny.
Jika sudah terlanjur terserang DBD, dr Nenny menyarankan untuk memberikan semua makanan bergizi terutama cairan.
Hal tersebut karena adanya kebocoran plasma darah yang bisa menyebabkan pengentalan darah.