Nasional
Kisah Jenderal Sutarman, Menangis sebelum Dicopot dari Jabatan Kapolri: ''Saya Meneteskan Air Mata''
Kisah Jenderal Sutarman yang pernah menangis jau sebelum dicopot Presiden Jokowi. Tolak tawaran jabatan dari Jokowi.
"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula
(Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.
2. Pertemuan berlangsung singkat
Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat.
"Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.
(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.
3. Ungkap alasan tolak 2 jabatan
Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman.
"Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.
(Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.
4. Beri nasihat
Pawiro juga tidak menentang keputusan jenderal bintang empat tersebut untuk leren (beristirahat).
Ia juga menasihati Sutarman agar sabar dan merelakan saja apa yang sudah terjadi.
"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti.
Mengko mundhak awakmu malah dadi ora kepenak. Nek meh leren-lerena, ya kowe dadiya wong merdika