Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Alasan Amerika Menguburkan Jenazah Osama Bin Laden di Laut Arab Utara

Diketahui, pada 2 Mei 2011, militer Amerika Serikat membunuh dan menguburkan Osama bin Laden, pemimpin al Qaeda di balik serangan 9/11.

Editor: Rizali Posumah
CNN.com
Barack Obama saat menonton penyergapan Pimpinan Al-Qaeda, Osama bin Laden. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ManadoHingga kini masih banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa jenazah Osama bin Laden dikubur di laut?

Persoalan ini sempat menjadi perdebatan di kalangan umat Islam

Namun pemerintah Amerika Serikat memiliki alasan tersendiri terkait itu. 

Diketahui, pada 2 Mei 2011, militer Amerika Serikat membunuh dan menguburkan Osama bin Laden, pemimpin al Qaeda di balik serangan 9/11.

Pasukan Operasi Khusus AS berhasil membawanya keluar dari tempat persembunyiannya selama serangan di kompleks di Abbottabad, Pakistan.

Setelah mengidentifikasi tubuhnya, militer AS membawanya ke kapal USS Carl Vinson dan menguburkannya di Laut Arab utara pada hari yang sama.

AS mempertimbangkan faktor politik, agama, dan praktis ketika memutuskan bagaimana cara menguburkan jenazah bin Laden.

Melansir History.com, berikut ini beberapa fakta mengenai pemakaman Osama bin Laden di Laut:

Pejabat AS Takut Makamnya Akan Menjadi Tempat Suci

Ketika pasukan AS membunuh Osama bin Laden, yang berusia 54 tahun, penjelasan pemerintah AS mengapa tidak menguburnya di tanah sedikit tidak konsisten.

Artikel-artikel berita yang mengutip para pejabat Amerika, mengatakan bahwa AS tidak ingin dia memiliki kuburan fisik karena itu mungkin menjadi tempat pemujaan.

Selain itu alasannya juga karena negara yang tidak disebutkan namanya telah menolak untuk menerima jenazahnya.

Artikel berspekulasi bahwa negara itu adalah Arab Saudi, tempat bin Laden lahir.

“Saya tidak yakin dari mana rumor ini berasal, tetapi saya tidak akan terlalu mempercayainya,” kata Duta Besar Akbar Ahmed, ketua Studi Islam di Universitas Amerika dan mantan komisaris tinggi Pakistan untuk Inggris dan Irlandia.

“Saudi cenderung ke arah bentuk Islam yang disebut Wahhabisme,” katanya, yang menolak tempat suci orang-orang terkemuka.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved