Berita Minahasa
Tanggapan Wanita Cantik Minahasa Brenda Tuturoong Soal Kekerasan Terhadap Anak di Sulut
Kata Brenda, kekerasan terhadap anak di bawah umur sangat memprihatinkan, apalagi mereka yang masih dibawah pengawasan orang tua.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Akhir-akhir ini kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur marak terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini pun ikut menjadi perhatian wanita cantik asal Minahasa Brenda Tuturoong.
Kata Brenda, kekerasan terhadap anak di bawah umur sangat memprihatinkan, apalagi mereka yang masih dibawah pengawasan orang tua.
Menurutnya, untuk menghentikan kekerasan terhadap anak baik berbau Pidana maupun dalam keluarga ada banyak hal yang perlu dibenahi.
Mulai dari sosialisasi tentang dampak yang akan terjadi ketika anak mendapat kekerasan di rumah.
"Kebanyakan anak-anak yang mengalami kekerasan bisa berdampak secara mental bagi pertumbuhan dan kehidupan anak tersebut, seperti akan menjadi agresif, dan masalah psikologis lainnya," jelas Brenda kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (13/1/2022).
Perempuan kelahiran Tomohon 3 Desember 1995 ini juga mengkhawatirkan kesehatan mental anak yang mengalami kekerasan seksual dan bullying.
"Intinya edukasi dari orang tua untuk mendidik anak anak mereka sangat penting," ujarnya.
Kemudian, disisi lain, menyangkut masalah mental anak dibawah umur, dirinya mengatakan supaya mencegah dulu penikahan anak usia dini, agar mereka yang menikah sudah siap secara mental, fisik, dan akal untuk menjadi orang tua.
"Sehingga tidak melakukan kekerasan di rumah, seperti membentak anak mereka," ujar wanita yang hobi menonton film ini.
Di sisi lain, Brenda juga menekankan angka perceraian akibat pernikahan anak usia dini sangat tinggi.
Sebab, perceraian menjadi salah satu dampak yang berbahaya bagi anak. Anak menjadi korban perpisahan orang tua.
Misalnya anak mendapat kekerasan secara psikis, seperti trauma atau kecewa.
Intinya, kata Brenda, yang perlu dilakukan ialah penguatan kapabilitas keluarga tentang bagaimana keluarga memahami agar tidak terjadi pernikahan dalam keluarga
"Selain itu, Edukasi kepada orang tua mengenai penggunaan teknologi agar tidak menjadi masalah.