Nasional
Utang Pemerintah Tembus Rp 6,713 Triliun, Sri Mulyani Pastikan Bisa Bayar Beserta Bunganya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemerintah Indonesia masih sanggup membayar utang plus bunganya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Utang pemerintah tembus Rp 6,713 Triliun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pastikan bisa membayarkan
Utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kembali membengkak.
Jumlah utang pemerintah sudah menembus Rp 6.713,24 triliun, dikutip dari laman APBN KiTa Kementerian Keuangan terbaru atau per akhir November 2021
Utang tersebut bertambah cukup signifikan apabila dibandingkan posisi utang pemerintah pada penghujung Oktober 2021 yakni Rp 6.687,28 triliun.
Artinya, dalam sebulan, utang negara sudah bertambah sebesar Rp 25,96 triliun.
Dengan bertambahnya utang pemerintah, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mengalami kenaikan.

Ilustrasi uang luar negeri Indonesia (Pixabay)
Pada November 2021, rasio utang terhadap PDB adalah 39,84 persen, sementara sebulan sebelumnya yakni 39,69 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemerintah Indonesia masih sanggup membayar utang plus bunganya.
Pertumbuhan ekonomi, kata dia, jadi tolak ukurnya.
"Sebagian utang yang nanti kita bayar lagi, kalau belanja bagus jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh, pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN pasti kita bisa bayar, Insya Allah kembali dengan aman," kata Sri Mulyani seperti dikutip pada Kamis (6/1/2022).
Sebagai informasi, utang pemerintah Indonesia saat ini paling besar dikontribusi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yakni sebesar Rp 5.889,73 triliun yang terbagi dalam Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Selain SBN domestik, pemerintah juga berutang melalui penerbitan SBN valas yakni sebesar Rp 1.274 triliun per November 2021.
Utang pemerintah lainnya bersumber dari pinjaman yakni sebesar Rp 823,81 triliun meliputi pinjaman dalam negeri sebesar Rp 12,48 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 811,03 triliun.
Apabila dirinci lagi, pinjaman luar negeri itu terdiri dari pinjaman bilateral Rp 302,59 triliun, pinjaman multilateral Rp 463,18 triliun, dan commercial banks Rp 41,26 triliun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ramalan-menkeu-sri-mulyani-pendatapan-per-kapita-indonesia-tahun-2045.jpg)