Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cukai Rokok

Pengeluaran Tertinggi Rakyat Miskin Rokok, Dinaikkan hingga Rp 40 Ribu

Ternyata satu di antara pengeluaran tertinggi masyarakat kalangan bawa adalah rokok. Hal ini membuat pemerintah memutar otak

Editor: Aswin_Lumintang
Shutterstock
Daftar Harga Rokok Tahun 2022, Cek Harga Djarum hingga Sampoerna per Bungkus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Ternyata satu di antara pengeluaran tertinggi masyarakat kalangan bawa adalah rokok. Hal ini membuat pemerintah memutar otak, untuk menurunkan tingkat kecanduan masyarakat kalangan bawa terhadap rokok.

Sesuai data yang diperoleh, sejak 1 Januari 2022, tarif cukai hasil tembakau (CHT) mengalami kenaikan dengan rata-rata 12 persen.

Dalam konferensi pers secara daring terkait dengan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau 2022 pada Senin (13/12/2021), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan Presiden telah menyetujui kebijakan tersebut.

Namun, untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT), Presiden meminta kenaikan 5 persen, sehingga ditetapkan 4,5 persen maksimum.

ILUSTRASI - harga rokok naik
ILUSTRASI - harga rokok naik (Tribunnews)

Selain itu, kebijakan cukai juga mempertimbangkan dampak terhadap petani tembakau, pekerja, serta industri hasil tembakau secara keseluruhan.

“Kenaikan itu pun bukan hanya mempertimbangkan isu kesehatan, tetapi juga memperhatikan perlindungan buruh, petani, dan industri rokok,” kata Menkeu, dikutip dari kemenkeu.go.id.

Baca juga: Chord Dulu oleh Danar Widianto, Kunci Gitar dan Lirik Lagu

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 07.40 WIB, Seorang Wanita Jatuh karena Tumpahan Oli lalu Tewas Terlindas Truk

Rokok jadi pengeluaran tertinggi kedua bagi masyarakat miskin

Menurut Menkeu, rokok menjadi pengeluaran kedua tertinggi masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan setelah konsumsi beras.

Berdasarkan total pengeluaran, konsumsi rokok mencapai 11,9 persen di perkotaan dan 11,24 persen di pedesaan, lebih rendah dari konsumsi beras.

Bahkan, lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk protein, seperti daging, telur, tempe, serta ikan.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 5 Januari 2022, Sejumlah Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

 "Sehingga rokok menjadikan masyarakat miskin. Harga sebungkus memang dibuat semakin tidak terjangkau bagi masyarakat miskin,” ujar Menkeu.

Bertujuan kendalikan tingkat konsumsi rokok, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja

Kebijakan CHT juga bertujuan untuk mengendalikan tingkat konsumsi rokok di masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.

Pemerintah menargetkan prevalensi merokok anak Indonesia usia 10-18 tahun turun minimal menjadi 8,7 persen di tahun 2024, dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Kita mencoba menurunkan kembali prevalensi berdasarkan RPJMN untuk mencapai 8,7 turun dari 9,1 persen dari 2018," ujar Menkeu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved