Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Alasan Om Botak Bertahan Sebagai Kusir di Manado Meski Pendapatan Tak Menentu

Om Botak biasa memarkirkan bendinya di sekitar Kawasan Niaga 45 hingga Pasar Bersehati. Paling jauh, ke Tikala.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Isvara Savitri/Tribun Manado
Beberapa bendi yang mangkal di Pasar Bersehati, Jalan Nusantara, Calaca, Wenang, Manado, Sulut, Selasa (4/1/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) pasti tidak asing dengan istilah bendi.

Bendi adalah sebutan delman di Sulut dan merupakan transportasi tradisional yang keberadaannya masih ada hingga kini meski digerus zaman.

Salah satu yang memilih bertahan menarik bendi adalah Om Botak (52), lelaki asal Cereme, Tuminting, Manado, Sulut.

Om Botak biasa memarkirkan bendinya di sekitar Kawasan Niaga 45 hingga Pasar Bersehati.

Paling jauh, Om Botak hanya berani mengantarkan penumpang maupun barang hingga ke Tikala.

Hal tersebut karena Om Botak juga memperhatikan kesehatan kudanya.

"Sekarang usianya sekira lima sampai enam tahun, sudah usia pertengahan untuk kuda," kata Om Botak ketika ditemui Tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati, Selasa (4/1/2022).

Untuk membuat kudanya tetap prima, Om Botak memberi makan kudanya setidaknya tiga kali sehari.

Pakannya pun terbilang murah, hanya rumput atau sesekali diberi jagung.

"Kalau rumput gampang, tinggal cabut di rumah. Yang susah itu kalau sehari pendapatan pas-pasan tapi harus membeli jagung. Sekali beli jagung bisa Rp 25 ribu," jelas Om Botak.

Om Botak juga memperhatikan kondisi ketika kudanya sedang makan.

"Biasa kalau kelihatan lemas dan tidak nafsu makan, itu berarti sakit. Yang susah itu kalau kuda stroke, bisa sampai berbulan-bulan baru sembuh," tambah Om Botak.

Kalau sudah sakit, Om Botak harus membeli obat-obatan bagi kudanya dan bisa menghabiskan dana Rp 100 ribu.

Padahal, pendapatan Om Botak dalam sehari tidak menentu.

"Kalau angkut barang ada yang cuma kasih Rp 10 ribu, tapi kalau keliling kadang-kadang ada yang kasih Rp 100 ribu," ujar Om Botak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved