Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Info Terbaru Terkait Omicron, Ini Penjelasan Kenapa Varian Ini Lebih Cepat Menular, Simak Tandanya

Menurut Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, ada struktur virus yang menyebabkan lebih cepat masuk ke dalam sel manusia.

(Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)
Virus corona omicron. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak info tentang virus corona varian Omicron

Ini penjelasan kenapa Omicron lebih cepat menular daripada varian sebelumnya. 

Berikut penjelasan Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio.

Baca juga: BREAKING NEWS, Jalan Penghubung Antara Likupang Minut dan Girian Bitung Putus

Baca juga: Indonesia Darurat Moral, Viral Pria Injak Makanan Teman saat Ngeliwet

Baca juga: Masih Ingat Rafael Smash? Lama Tak Terdengar, Kini Umumkan Pertunangan, Ini Sosok Calon Istrinya

Gejala Varian Covid 19 Omicron.

Gejala Varian Covid 19 Omicron. (Freepik)

Menurutnya ada struktur pada virus yang menyebabkan lebih cepat masuk ke dalam sel manusia.

"Setelah masuk pun perubahan sifat karena mutasi.

Omicron bisa replikasi, menghasilkan partikel virus lebih besar.

Kalau varian lain hanya satu partikel virus menghasilkan 50, Omicron bisa lebih banyak yaitu 100," ungkapnya pada siaran Radio Elshinta, Senin (3/12/2021).

Hal ini lah yang menyebabkan penularan lebih cepat dan lebih banyak orang.

Tapi menurut Amin Soebandrio, dari mutasi terjadi virus itu justru tidak bisa menimbulkan berbagai kelainan berat.

"Kita ketahui mutasi terjadi pada virus itu tidak semua virus lebih fit.

Sekitar 45 persen justru membuat virus mati, 30 persen lebih lemah, 20 persen tidak menyebabkan perubahan apa pun. Sedangkan 4-5 persen dari mutasi menyebabkan virus lebih fit,"kayanya lagi.

Dari sekian banyak virus SARS-CoV-2 yang bermutasi, ada sekitar 50 mutasi yang terefikasi di Omicron. Sehingga hal ini menyebabkan virus menjadi menurun.

"Jadi tidak menyebabkan gejala klinis yang berat. Itu salah satu secara alami selalu begitu. Kalau mengalami gejala berat, tidak menyebar lebih cepat," papar Amin Soebandrio.

Dalam kasus Omicron, sejauh ini kasus di lapangan hanya menyebabkan gejala ringan. Sebagian besar orang tanpa gejala.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved