Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dua Sejoli

Kenapa Kolonel Priyanto Berada di Bandung? Padahal Ditugaskan ke Jakarta Sebelum Tabrak Sejoli

Ketiga pelaku yakni Kolonel Infanteri P berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka, dan kini tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merde

Editor: Aldi Ponge
TribunSumsel/ist
Kolonel Inf Priyanto merupakan Kasiintel Kasrem 133/NW (Gorontalo) Kodam XIII/Mdk. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Kasi Intel Korem 133 Nani Wartabone (NW), Gorontalo, Kolonel Infanteri Priyanto disebut terlibat dalam kasus penabrakan sejoli di Nagreg, Bandung Jawa Barat

Pihak terkait belum menyebut jelas siapa ketiga pelaku penabrak terhadap Hendi Saputra (16) yang membonceng Salsabila (14).

Ketiga pelaku yakni Kolonel Infanteri P berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka, dan kini tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.

Kemudian dua prajurit lainnya merupakan anggota Kodam IV/Diponegoro yakni Kopral Dua (Kopda) DA anggota Kodim Gunung Kidul, dan Kopda Ahmad anggota Kodim Demak.

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Enjang, mengatakan dua anggota Kodam IV/Diponegoro yakni Kopral Dua (Kopda) DA anggota Kodim Gunung Kidul dan Kopda A anggota Kodim Demak sudah diserahkan ke Pomdam III/Siliwangi.

Namun nama Kolonel Infanteri Priyanto disebut sebagai Kolonel P tersebut.

Potret Sosok Sopir Penabrak Dua Sejoli Lalu Dibuang di Sungai Serayu.
Potret Sosok Sopir Penabrak Dua Sejoli Lalu Dibuang di Sungai Serayu. (Dok. Istimewa)

Tiga pelaku sedang diperiksa Pomdam masing-masing

Setelah menabrak kedua korban, ketiga pelaku berpura-pura akan membawa kedua korban ke rumah sakit setelah menabraknya.

Mereka melarang warga sekitar untuk ikut. Ternyata justru membuang jasad korban ke Sungai Serayu di Banyumas dan Cilacap Jawa Tengah.

Padahal korban pria diduga masih hidup saat dibuang.

Kolonel Priyanto Ditugaskan ke Jakarta

Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus mengatakan Kolonel P memang sedang ditugaskan ke Jakarta.

Sitorus mengatakan, keberadaan Kolonel Infanteri Priyanto di Jakarta karena pada 3 Desember 2021 mendapat surat perintah dari Danrem 133/NW

"Di mana saat itu dirinya untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI Angkatan Darat (AD)," katanya, Sabtu (25/12/2021).

Lanjut Kapendam, kegiatan evaluasi itu dilaksanakan pada Senin, 6 Desember sampai Selasa, 7 Desember 2021.

"Setelah itu yang bersangkutan mendapat izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah," terangnya

Dia menambahkan, pada Rabu, 8 Desemberi 2021, ketiga oknum yakni Kolonel Infanteri Priyatno, Kopda DA, dan Kopda A berangkat dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

"Sementara kejadian laka lalin itu pada sore hari, 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB," kata Letkol Inf Jhonson.

Oknum Kolonel TNI AD berinisial P saat ini sedang diperiksa di Pomdam XIII/Merdeka di Manado Sulut. 

"Yang mana Kolonel berinisial P diduga terlibat kecelakaan lalu lintas di Nagreg," ujar dia Sabtu (25/12/2021).

Kolonel Infanteri berinisial P bertugas di Korem Gorontalo Kodam Merdeka.

Danpomdam XIII/Merdeka melanjutkan, terhadap oknum TNI AD tersebut saat ini sedang dilakukan penyelidikan.

"Sedang dilaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan di Pomdam XIII/Mdk guna membuat terang perkara tersebut," jelasnya.

Sosok Kolonel Priyanto 

Kolonel P diduga bernama Priyanto 

Nama Kolonel Priyanto kini ramai dibicarakan pada Sabtu pagi (25/12/2021).

Kolonel Priyanto adalah lulusan Akademi Militer pada 1994.

Saat ini bertugas di Korem Gorontalo atau Korem 133 Nani Wartabone. 

Mako Korem 133/NWB berkedudukan di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Korem 133 NWB merupakan satuan Teritorial yang berada di bawah kendali Kodam XIII Merdeka di Manado.

Jabatannya Kasi Intel Korem 133 / Nani Wartabone sejak Juni 2020.

Sebelumnya ia pernah menjabat Dandim 0730 Gunungkidul pada 2015 silam.

Lalu dipromosi menjadi Irutum Inspektorat Kodam IV Diponegoro sejak April 2019 dan mendapat kenaikan pangkat dari Letkol ke Kolonel.

Saat kejadian, Kolonel Priyanto baru saja membeli mobil Isuzu Panther warna hitam.

Mobil inilah yang tabrak pasangan sejoli yang saat itu berboncengan naik sepeda motor menuju jalan nasional Bandung Garut.

Saat kejadian, Kolonel Priyanto bersama dua oknum TNI AD lainnya yakni Kopral Dua DA dan Kopral Dua Ahmad.

Keduanya adalah mantan anak buah Priyanto saat masih bertugas di Semarang, Jawa Tengah.

Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.

Kini ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro Semarang.

Sedangkan Kopral Dua Ahmad bertugas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.

Saat ini ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro Semarang

Keterlibatan Kolonel Priyanto, Kopral Dua DA dan Kopral Dua Ahmad dalam kasus penabrakan dan pembuangan jenazah Handi Saputra dan Salsabila berkat foto warga.

Saat kejadian, seorang sempat memotret pelaku mengangkat korban ke dalam mobil Isuzu Panther hitam

Warga di lokasi dilarang ikut membantu menangani insiden kecelakaan itu.

Foto mereka kemudian viral di media sosial. Dari penelusuran foto inilah, polisi berhasil mengungkap pelaku.

Kronologi

Sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Nagreg.

Seusai keduanya jadi korban kecelakaan tabrakan, pelaku membawa Handi dan Salsabila.

Warga mengira sejoli itu dibawa ke rumah sakit.

Ternyata belakangan diketahui, korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.

Handi ditemukan di Kecamawan Rawolo, Kabupaten Banyumas dan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.

Warga yang menemukan sejoli korban kecelakaan lalu lintas itu tidak menemukan satupun identitas.

Warga kemudian menguburkannya.

Belakangan diketahui, keduanya ternyata Handi dan Salsabila setelah polisi mencocokan data temuan keduanya dengan keterangan keluarga.

Deden Sutisna (41), paman Salsabila bercerita di hari kejadian, keponakannya dijemput teman prianya bernama Handi.

Tak berapa lama setelah dua remaja itu pergi, dia mendapatkan kabar dari warga bahwa Salsabila terlibat kecelakaan.

Ia dan warga yang dekat rumah korban langsung berlari ke jalan raya.

"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit atuh," kata Deden.

Namun, kata Deden, korban sudah dibawa oleh pengendara mobil yang menabraknya itu dan katanya akan dibawa ke rumah sakit.

"Maka saya langsung balik lagi ke rumah, membawa sepeda motor," ucap dia.

Deden mengaku, ia menggunakan motor langsung menuju puskesmas, yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat di daerah tersebut.

"Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.

Ia mengaku balik lagi ke lokasi kejadian untuk mencari informasi dari warga yang membantu keponakannya saat terjadi kecelakaan.

"Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," tuturnya.

Padahal, kata Deden, saat dia tiba di jalan raya, mungkin mobil yang membawa korban baru berjalan sekitar 500 meter.

"Saya pakai motor, tapi tak terkejar karena saya fokus langsung ke puskesmas dan rumah sakit," kata Deden.

Entes Hidayatulah, ayah korban bernama Handi, sejak hari kejadian, teruas mencari keberadaan anaknya yang tertabrak itu namun tidak kunjung ditemukan.

"Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (13/12/2021).

Entes mengatakan dari keterangan warga di lokasi kejadian, anaknya itu dibawa langsung pengemudi yang diduga menabrak kedua korban. Hingga saat ini tidak diketahui anaknya tersebut dilarikan kemana.

Video terkaparnya dua anak tersebut beredari di media sosial, terlihat kedua korban tengah terkapar tidak bergerak di depan mobil yang diduga menabrak keduanya.

"Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujarnya.(TribunManado/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved