Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Renungan Rabu 22 Desember 2021, Yohanes 1:6 : Utusan Tuhan

Yohanes Pembaptis, kelahirannya sudah dinubuatkan. Selain Tuhan Yesus, hanya Yohanes pembaptis saja yang kelahirannya sudah dinubuatkan

Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Indra Sudrajat
ILSUTRASi Renungan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelahiran Yohanes Pembaptis berlangsung ajaib dan terjadi atas mujizat dan kehendak bahkan rancangan Allah yang dahsyat dan luar biasa.

Yohanes Pembaptis, kelahirannya sudah dinubuatkan. Selain Tuhan Yesus, hanya Yohanes pembaptis saja yang kelahirannya sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya, terutama oleh nabi Yesaya.

Dia keturunan imam. Bahkan keturunan imam Harun. Kelahirannya sangat tidak masuk akal. Karena dikandung dari seorang mama yang sudah tua dan mandul.

Ayahnya Zakharia yang juga adalah seorang imam, sudah tua. Dia tidak percaya ketika Malaikat Gabriel datang memberitahukan kepadanya saat dia mendapat giliran membakar ukupan di Bait Allah, bahwa isterinya akan mengandung.

Maka karena ketidakpercayaannya itu, diapun menjadi bisu. Tapi isterinya terbukti mengandung, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Malaikat.

Namanya juga sudah ditentukan dan disebutkan Malaikat kepadanya, yakni Yohanes. Nama ini tentu bermakna atau berkaitan dengan tugasnya sebagai utusan Allah, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias, Anak Allah, Juruselamat dunia.

Dialah yang mendahului Kristus, karena dia adalah utusan. Dia juga disebut sebagai Nabi Elia yang akan datang itu. Ketika dia lahir dan hendak disunatkan, orang-orang sebenarnya hendak memberi nama Zakharia baginya, sesuai nama ayahnya yang sudah bisu.

Tapi Elisabet ibunya cukup tanggap. Dia tahu, bayinya adalah "bayi ajaib" karena dia merupakan anak yang dinubuatkan itu, yang lahir karena kuasa Ilahi. Maka dia menyuruh orang menanyakan kepada Zakharia, untuk menuliskan nama anaknya.

Zakharia pun mengingat peristiwa iman 9 bulan sebelumnya di Bait Allah, ketika malaikat datang kepadanya. Bahwa anak yang akan dilahirkan itu harus dinamai Yohanes. Ketika dia menulis Yohanes, maka terbukalah lidahnya dari langit-langit dan dia pun bisa berbicara. Maka dia mengungkapkan rasa syukur sebagai nyanyian sukacita atas karya agung Sang Khalik bagi keluarganya itu.

Demikianlah firman Tuhan hari ini. "Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;" (ay 6)

Jadi, kelahiran Yohanes bukan atas usaha dari suami isteri, Zakharia dan Elisabet. Tapi karena karya agung Allah yang dinyatakan lewat mereka berdua.

Mengapa mereka dipilih? Karena keduanya sebagai keluarga imam atau keluarga hamba Tuhan yang hidup benar, tak bercacat celah, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari firman Tuhan.

Selain itu, sang utusan yang dilahirkan itu, bukan utusan sembarangan. Sejak lahirnya dia tidak tersentuh oleh anggur, atau minuman keras dan makanan tertentu. Sebab makanannya adalah belalang dan madu hutan saja. Jubahnya dari bulu unta dan ikat pinggangnya dari kulit.

Begitulah profil Yohanes pembaptis, yang diutus Allah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Juruselamat dunia. Dia hidup sederhana dan takut akan Tuhan.

Dia tidak merampas hak dari Yang Mengutus, sebab dia "hanya" yang diutus saja. Dia tahu diri.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved