Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jurnalis Ditembak

Jurnalis Tim Peraih Pulitzer di Filipina, Penyokong Presiden Duterte Ditembak Mati Jaringan Narkoba

Filipina merupakan satu di antara negara yang tidak aman bagi para pekerja media atau jurnalis. Ini dikuatkan dengan data

Editor: Aswin_Lumintang
Twitter @TIRAMBULOTOPE
Jesus Malabanan (58). Seorang jurnalis ditembak hingga tewas saat sedang menonton TV di toko keluarganya di Calbayog, Filipina. 

Tim Reuters melaporkan peran petugas polisi Davao dalam penggerebekan narkoba mematikan di Manila, serta penggunaan rumah sakit untuk menyembunyikan pembunuhan narkoba.

Perang narkoba oleh Duterte, yang menewaskan ribuan tersangka tersangka kelas teri, kini menjadi subjek penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.

Bukan Jurnalis Pertama yang Tewas

Dilansir AP News, sebuah badan perlindungan media yang dibentuk oleh Presiden Rodrigo Duterte mengutuk keras pembunuhan itu dan berjanji akan menangkap para pembunuh.

Tetapi Duterte sendiri telah lama berada di garis bidik pengawas media dan kelompok hak asasi manusia.

Kelompok-kelpompok itu telah berulang kali mengutuk Duterte karena melepaskan pasukan polisi yang melakukan tindakan kerasnya terhadap pelaku pemakai obat-obatan terlarang dan menyebabkan ribuan tersangka tewas.

Puluhan wartawan telah terbunuh atau diserang di bawah kepemimpinan Duterte dan para pendahulunya.

Pada tahun 2009, anggota klan politik yang kuat dan rekan mereka menembak mati 58 orang, termasuk 32 pekerja media, dalam serangan gaya eksekusi di provinsi Maguindanao selatan.

Pembunuhan massal itu kemudian dikaitkan dengan persaingan pemilu yang diwarnai kekerasan yang biasa terjadi di banyak daerah pedesaan.

Namun aksi itu juga menunjukkan ancaman yang dihadapi oleh para jurnalis di Filipina.

Kelimpahan senjata tanpa izin dan tentara swasta yang dikendalikan oleh klan yang kuat dan penegakan hukum yang lemah di daerah pedesaan adalah salah satu masalah keamanan yang dihadapi wartawan Filipina.

32 dari mereka yang ditembak mati di kota Ampatuan, Maguindanao adalah wartawan lokal dan pekerja media.

Pengadilan Filipina memutuskan anggota kunci keluarga yang bersalah atas pembunuhan massal pada 2019, tetapi masih banyak lagi tersangka yang masih buron. (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jurnalis Filipina Ditembak Mati saat Sedang Menonton TV, Dulu Pernah Bantu Penyelidikan Narkoba, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/12/09/jurnalis-filipina-ditembak-mati-saat-sedang-menonton-tv-dulu-pernah-bantu-penyelidikan-narkoba?page=all.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved