Gunung Semeru Erupsi
Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Berpelukan, Pilu Korban Tragedi Gunung Semeru, Tak Mampu Berjalan
Nasib pilu ibu dan anak, ditemukan meninggal dunia sambil berpelukan di dapur rumah. Tertimbun abu erupsi Gunung Semeru.
Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan,
total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.
"Untuk siapa-siapanya kami masih melakukan pendataan dan konfirmasi namanya beserta keluarganya," pungkasnya.
Pengakuan Warga saat erupsi Gunung Semeru
Dikutip dari Surya, Sinten (60), salah satu korban selamat dari erupsi Gunung Semeru mengatakan, ia berhasil selamat bersama cucunya Dewi Novitasari.
Mereka selamat setelah berlari hingga 13 kilometer.
Keduanya berlari ke tempat yang lebih aman sebelum awan panas guguran menyapu rumah mereka hingga luluh lantak.
Sinten bercerita, sebelum gunung meletus, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang sempat diguyur hujan abu bercampur batu.
Batu-batu tersebut meluncur menghantam genting rumahnya hingga menimbulkan suara gemuruh.
Sinten yang saat itu tengah bersantai di rumah langsung membawa cucunya berlari untuk menyelamatkan diri.
"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," katanya, saat ditemui di RSUD dr Haryoto Lumajang, Sabtu (4/12/2021).
Saat berada di luar rumah, Sinten dan cucunya sempat menengok ke arah Gunung Semeru.