Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswi Bunuh Diri

Awal Perkenalan Bripda Randy dengan Mahasiswi yang Bunuh Diri di Makam Ayah, Disuruh Aborsi 2 Kali

Bripda Randy diduga melakukan perbuatan melanggar hukum karena dengan sengaja menyuruh kekasihnya itu melakukan aborsi sebanyak dua kali.

Editor: Indry Panigoro

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meninggalnya seorang mahasiswi di Mojokerto membuat publik heboh.

Bukan hanya karena  meninggal di atas makam, tapi juga karena ada fakta lain.

Diduga si wanita yang ditemukan di atas makam itu bunuh diri.

Wanita tersebut adalah seorang mahasiswi berinisial NWR.

Kasus tewasnya wanita berinisial NWR, warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyeret anggota polisi bernama Bripda Randy Bagus.

Diketahui, korban wanita berusia 23 tahun itu diduga tewas karena bunuh diri. Jasadnya ditemukan di area makam di Dusun Sugian, Desa Japan, Kecamatan Suko, Kabupaten Monokerto, Jawa Timur.

Bripda Randy dan mahasiswi yang bunuh diri
Bripda Randy dan mahasiswi yang bunuh diri (Kolasetribunmanado/twitter)

Adapun hubungan korban NWR dengan Bripda Randy Bagus yakni merupakan pasangan kekasih.

Mereka menjalin hubungan kekasih selama dua tahun lamanya, sebelum akhirnya NWR ditemukan tewas di samping makam ayahnya, Kamis (2/12/2021) lalu.

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan pihaknya telah bergerak cepat dalam menangani kasus bunuh diri yang menyita perhatian publik ini.

"Banyak tim yang jalan, alhamdulillah kita bisa merilis terkait apa yang sebenarnya terjadi," kata Brigjen Slamet dalam konferensi persnya di Mapolres Mojokerto, Jatim, Sabtu (4/12).

Dari hasil penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti, Slamet menuturkan pihaknya mendapatkan fakta mengenai hubungan korban dengan terduga tersangka.

Kolase foto Bripda Randy Bagus Hari Sasongko dan Novia Widyasari Rahayu yang ditemukan meninggal dunia di Kuburan
Kolase foto Bripda Randy Bagus Hari Sasongko dan Novia Widyasari Rahayu yang ditemukan meninggal dunia di Kuburan (Istimewa/Google)

Menurut Slamet, korban sudah berkenalan dengan terduga pelaku Bripda Randy sejak Oktober 2019.

Perkenalan antara keduanya terjadi saat menonton acara launching sebuah distro baju di Malang.

Dari perkenalan itulah, kata Slamet, mereka kemudian bertukar nomor handphone.

Setelah beberapa lama menjalin komunikasi, mereka memutuskan untuk berpacaran.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved