Berita Nasional
Dua Hal Ini Picu Kemarahan Pimpinan MPR RI Kepada Sri Mulyani, Malah Dijawab Via Medsos
Perseteruan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan pimpinan MPR RI kini menjadi sorotan publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Pimpinan MPR RI marah besar kepada Sri Mulyani Menteri Keuangan RI.
Ada dua hal yang memicu kemarahan mereka kepada Sri Mulyani.
bahkan mereka tak mampu meredakaan amarah, dan meminta presiden untuk mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
Baca juga: Bambang Soesatyo Ketua MPR RI Kecelakaan Bersama Sean Gelael di Kejurnas Rally, Masih Bisa Tertawa

Perseteruan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan pimpinan MPR kini menjadi sorotan publik.
Diketahui masalah ini dipicu karena Kementerian Keuangan memangkas anggaran untuk memasifkan Sosialialisasi Empat Pilar MPR RI.
Selain itu teguran yang diberikan pimpinan MPR kepada Sri Mulyani ini karena tidak pernah hadir dalam rapat bersama MPR.
Merasa kecewa dengan tindakan Sri Mulyani tersebut, pimpinan MPR pun mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopotnya sebagai Menteri Keuangan.
Baca juga: Bambang Soesatyo Tuding Sri Mulyani Tak Hargai MPR, Menkeu Diminta Mundur Karena Pangkas Anggaran

Berikut kronologi perseteruan antara Sri Mulyani dengan pimpinan MPR yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
Protes Soal Anggaran
Dilansir Kompas.com, Wakil Ketua MPR RI Bidang Anggaran Fadel Muhammad menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak bisa menepati janjinya, terkait anggaran untuk Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Padahal kini pimpinan MPR RI kini berjumlah 10 orang dari sebelumnya yang berjumlah 4 orang.
Namun nyatanya anggaran di MPR malah terus menurun tidak sejalan dengan jumlah pimpinan MPR yang bertambah.
Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Laporan Sri Mulyani, Ada Dana Pemda Rp 226 Triliun Nganggur di Bank
"Kami di MPR ini kan Pimpinannya 10 orang, dulu cuma 4 orang kemudian 10 orang. Namun anggaran di MPR malah turun, turun terus," kata Fadel dilansir Kompas.com, Rabu (1/12/2021).
Fadel menambahkan, sikap Sri Mulyani ini menunjukkan bahwa ia tidak menghargai MPR.
Sri Mulyani juga dinilai telah terlaku tidak etis dan tidak cakap dalam mengatur kebijakan pemerintahan.