Apa Itu
Apa Itu Varian Baru Botswana B.1.1.529? Bermutasi Sangat Tinggi di Afrika Selatan
Virus corona varian baru yang membawa jumlah mutasi sangat tinggi berpotensi menimbulkan gelombang penyakit karena menghindari pertahanan tubuh.
Seorang profesor mikrobiologi klinis di Universitas Cambridge Ravi Gupta mengatakan, penelitian di laboratoriumnya menemukan bahwa dua mutasi pada B.1.1.529 meningkatkan infektivitas dan mengurangi pengenalan antibodi.
Dia mengatakan varian itu memang terlihat menjadi perhatian yang signifikan berdasarkan mutasi yang ada.
"Namun, properti utama dari virus yang tidak diketahui adalah daya menularnya, karena itulah yang tampaknya mendorong varian Delta. Pelarian kekebalan hanyalah bagian dari gambaran tentang apa yang mungkin terjadi," tuturnya.
Varian baru Botswana berpotensi menjadi lebih buruk
Sementara itu menurut Direktur Institut Genetika UCL Prof Francois Balloux, sejumlah besar mutasi pada varian corona tampaknya terakumulasi dalam "ledakan tunggal".
Hal itu menunjukkan bahwa mungkin varian tersebut telah berkembang selama infeksi kronis pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, misalnya pasien HIV/AIDS yang tidak diobati.
“Sulit untuk memprediksi seberapa menularnya pada tahap ini. Untuk saat ini harus dipantau dan dianalisis dengan cermat, tetapi tidak ada alasan untuk terlalu khawatir kecuali jika frekuensinya mulai meningkat dalam waktu dekat," katanya.
Melansir Mirror, Rabu (24/11/2021) seorang ahli virologi di Imperial College London Tom Peacock menggambarkan kombinasi mutasi varian itu sebagai "mengerikan".
Tom menambahkan bahwa varian itu berpotensi menjadi lebih buruk daripada varian lainnya termasuk varian Delta yang sekarang dominan.
Varian Delta diketahui memiliki 16 mutasi lonjakan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Varian Baru Botswana B.1.1.529 dan Potensi Bahayanya