Berita Nasional
Presiden Jokowi Bentak Nicke Widyawati Dirut Pertamina, Sampaikan Progres Tak Berubah
Jokowi bahkan mengakui pernah membentak Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati
TRIBUNMANADO.CO.ID- Siapa bilang Jokowi tak bisa marah, memang tampangnya seperti orang tak punya daya.
Tapi kenyataannya beberapa menteri atau dirut BUMN pernah dimarahi.
Satu di antaranya yaitu Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.
Baca juga: Perintah Presiden Jokowi ke Jajaran soal PPKM Level 3 saat Libur Natal dan Tahun Baru

Presiden Joko Widodo mengaku leletnya BUMN dan rumitnya proses birokrasi menjadi penyebab investasi di bidang energi sulit berkembang cepat.
Padahal, menurutnya, banyak investor yang mengantre untuk bekerjasama dengan Pertamina.
Sebagai contoh, lambannya perkembangan proyek kilang oleh PT Pertamina.
Jokowi mengungkapkan, selama ini banyak investasi yang mengantre masuk ke Pertamina, kendati demikian minat investasi ini terkendala rumitnya proses birokrasi dan di BUMN itu sendiri.
Baca juga: Ketika Jokowi Ingin Marah saat Rapat Evaluasi Kinerja BUMN, Ahok Tertegun
Jokowi mencontohkan lambannya proyek Kilang Minyak dan Petrokimia Tuban oleh Pertamina meskipun sudah ada investasi dari Rosneft, perusahaan asal Rusia.
"Rosneftnya pengen cepet tapi kitanya gak pengen cepet.
Ini investasi yang gede sekali, Rp 168 triliun tapi realisasinya baru kira-kira Rp 5,8 triliun," ungkap Jokowi dalam Rapat Pengarahan Presiden kepada Komisaris dan Direksi Pertamina-PLN, dikutip Sabtu (20/11/2021).
Jokowi melanjutkan, dalam pengembangan Kilang Tuban diketahui ada permintaan untuk revitalisasi dan pembangunan jalur kereta api hingga jalan tol.
Baca juga: Dua Menteri Kabinet Jokowi Sambangi Sulut, Menteri Agama Batal Tutup Pekan Kerukunan Internasional
Menurutnya permintaan ini tidak menjadi masalah karena pemerintah juga akan bertanggung jawab untuk proses pembangunannya.
Sayangnya, permintaan fasilitas penunjang ini tidak dibarengi dengan perkembangan proyek kilang.
Menurut catatan, perkembangan proyek bahkan belum mencapai 5%.
Selain itu, Jokowi turut menyoroti proyek kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) Pertamina yang dinilai lamban.
Padahal, pengembangan petrokimia dan industri turunannya diyakini bisa menekan angka impor sejumlah produk.