Berita Nasional
Masih Kenal Ryamizard Ryacudu? Mantan Kasad TNI yang Ayahnya Dekat Dengan Soekarno, Karir Cemerlang
Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih kenal dengan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu?
Dia adalah Menteri Pertahanan pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.
Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
Ryamizard adalah putra Mayjen TNI Musannif Ryacudu, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang dekat dengan Presiden Soekarno.
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu (Tribunnews/Dany Permana)
Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Lampung, yang juga keturunan seorang penyebar agama Islam di Lampung.
Dia menikah dengan Nora Tristyana, putri mantan Wakil Presiden, Jenderal TNI Try Sutrisno.
Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V/Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya.
Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya.
Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.
Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.
Ia pernah dicalonkan di akhir masa jabatan presiden Megawati sebagai Panglima TNI.
Namun pada saat pergantian presiden dari Megawati ke SBY namanya dianulir, nama Marsekal Djoko Suyanto-lah yang akhirnya dipilih sebagai Panglima TNI pada tahun 2006, karena namanya dianulir oleh SBY.
Ryamizard dianggap sebagai "orang Megawati".
Pencalonannya sebagai Panglima TNI dibatalkan oleh SBY dengan memperpanjang jabatan Endriartono Sutarto, sehingga menimbulkan kecurigaan konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard, seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Wahid Setelah akhirnya pensiun dari militer, ia mengaku tidak ingin masuk ke dunia politik, namun pada tahun 2008, saat ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia, ia sempat menyatakan mempertimbangkan menjadi Calon Presiden bila mendapat dukungan.
Pada 27 Januari 2009, ia diundang ke Rakernas PDIP, menggantikan Hidayat Nur Wahid yang tidak jadi diundang, sehingga memunculkan namanya sebagai salah satu cawapres Megawati.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Kompas/Fabian Januarius Kuwado)
Namanya sempat diisukan sebagai salah satu calon wakil presiden Joko Widodo,walaupun akhirnya Jusuf Kalla yang terpilih. Ia lalu mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dan terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres.
Ryamizard Ryacudu kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja.
- Komandan Peleton Kodam XII/Tanjungpura (15 November 1976)
- Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjungpura
- Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (28 Desember 1977)
- Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura (22 Juli 1980)
- Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (18 Januari 1982)
- Kepala Seksi Operasi Brigif Linud 17 Kujang I (1 Januari 1987)
- Wakil Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juli 1988)
- Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juni 1990)
- Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad
- Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (1 Juni 1994)
- Asisten Operasi Kodam VII/Wirabuana (1 April 1995)
- Komandan Kontingen Garuda XII-B ke Kamboja (1992)
- Komandan Sektor 5 Barat, dipercaya oleh pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)
- Komandan Komando Resor Militer 044/Garuda Dempo, Kodam II/Sriwijaya (1 September 1995)
- Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
- Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
- Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
- Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
- Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
- Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
- Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
- Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: