Kasus Pencabulan
Warga Sekampung Keroyok Oknum Dosen, Diduga karena Cabuli Belasan Bocah dengan Modus Ini
Terjadi aksi pengeroyokan di Jalan Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin lalu.
Pelaku kemudian diserahkan ke polisi yang juga tiba di pos RW 08.
"Jadi saat di sana belum ada polisi. Polisi itu pas pelaku sudah ada di pos RW. Kalau tidak diamanin tidak tahu dah kondisi pelaku seperti apa. Pukulan warga kenceng-kenceng," kata Taufik disadur dari Kompas.com dengan judul "Dosen Babak Belur Dikeroyok Massa, Diduga Cabuli 15 Bocah"
Taufik menceritakan, F merupakan warga pendatang yang tinggal di wilayahnya sudah cukup lama.
Bahkan F sudah tercatat menjadi warga Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Selama ini F berprofesi sebagai dosen setelah menyelesaikan pendidikan Magister.
Dia mengajar di salah satu universitas di Jakarta.
Taufik menjelaskan, awalnya warga beramai-ramai mendatangi rumah F.
Dia mendapatkan kabar dari Ketua RT 07, Bustomi yang menginformasikan mengenai situasi dan kondisi warganya itu.
"Saya datang ke lokasi sudah ramai warga di rumah pelaku. Kemudian saya jaga di depan pintu. Akhirnya warga masuk ke kontrakan melalui pintu belakang. Pelaku dibawa keluar dikeroyok," kaya Taufik.
Diberitakan Kompas.com dengan judul "Pelaku Pencabulan 15 Anak di Jagakarsa Kerap Imingi Korban dengan Voucer Game Online", Raden Taufik mengatakan, aksi pencabulan pelaku terhadap 15 anak-anak itu terjadi sudah sejak satu tahun lalu atau 2020.
Berdasarkan pengakuan yang didapat dari salah satu orangtua dari korban, diketahui bahwa pelaku kerap mengiming-imingi korbannya dengan voucer game online.
"Modusnya memberikan top up voucher game online. Di situ pelaku meminta untuk melihat apakah korban sudah sunat atau belum," kata Taufik saat ditemui di lokasi, Selasa (16/11/2021).
Foto : ilustrasi. (istimewa)
Di situlah, kata Taufik, dugaan pencabulan yang dilakukan pelaku terhadap para korban terjadi. Pelaku beraksi di rumah petak yang selama ini dihuninya.