Berita Nasional
Warga Klaten Ramai Borong Mobil Mewah, Jadi Miliarder Usai Dapat Ganti Rugi Lahan Jalan Tol
Di Kabupaten Klaten, mereka yang terdampak Tol Solo-Jogja kemudian menjadi miliarder ternyata memborong mobil
TRIBUNMANADO.CO.ID-Warga Kabupaten Klaten belum lama ini buat heboh, mereka memborong puluhan mobil Toyota.
mereka jadi kaya mendadak lantaran baru menerima uang ganti rugi lahan jalan Tol Solo-Jogja.
Ada sekitar 20 mobil baru yang dibeli bersamaan oleh warga.
Baca juga: Sosok Kakak Ipar yang Racuni Wanita hingga Tewas di Klaten, Songong dan Sering Hina Korban
Sales mobil menawarkan mobil di lokasi pembayaran ganti rugi Tol Solo-Jogja di GOR Kalimosodo, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Rabu (17/11/2021). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)
Baru terungkap saat ini, aksi memborong mobil ramai-ramai tak hanya terjadi di Tuban Jatim usai dapat uang ganti untung kilang minyak.
Di Kabupaten Klaten, mereka yang terdampak Tol Solo-Jogja kemudian menjadi miliarder ternyata memborong mobil seperti merek pabrikan Toyota.
Meski tak satu desa sekaligus, tetapi yang baru terungkap ada 20 orang memesan mobil baru.
Baca juga: Masih Ingat Miliarder Tuban yang Borong Mobil? Kini Terjadi di Takalar, Warga: Bingung Uang Diapakan
Realita ini terungkap dari penuturan sales saat berada di lokasi pembayaran ganti rugi Tol Solo-Jogja di GOR Kalimosodo, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Grup Leader Toyota Nasmoco Klaten, Anton Setyo Nugroho mengatakan, mobil yang dipesan warga penerima ganti rugi Tol Solo-Jogja baru menembus 20 unit.
"Selama pencairan ganti rugi proyek Tol Solo-Jogja, dari 4 kecamatan yang kami didatangi, ada sekitar 20 unit yang sudah dipesan," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Warga Desa Pucuk Kaya Mendadak, Borong Mobil dan Motor Tunai, Ini Sebabnya
Bahkan mobil yang dipesan jenis yang lumayan mahal minimal seharga Rp 300 Juta.
"Mobil yang dipesan minimal Toyota Rush hingga Innova (Reborn)," aku dia.
Anton mengungkapkan alasan melancarkan strategi penjualan kepada warga terdampak karena terinspirasi dari peristiwa di Kabupaten Tuban.
Saat itu, ada warga satu kampung yang berbondong-bondong membeli mobil ke dealer sehingga sah-sah saja menawarkan kepada orang yang mempunyai uang.
"Atas dasar itulah, menjadi semangat kami untuk menawarkan ke mereka," ujarnya.
Dia menyebutkan, mereka yang memesan mobil bahkan langsung membayar langsung secara cash atau tunai.