Harga Tes PCR
Ternyata Harga Tes PCR Bisa Hanya Rp 10.000 Ribu, Ini Penjelasan Gakeslab
Seperti yang diketahui tes PCR sebelumnya diwajibkan untuk para pelaku perjalanan.
Sementara itu, Erick melalui Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan,
“Di Yayasan Kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi di urusan bisnis dan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR. Jauh sekali,” ujar Arya kepada wartawan, pekan lalu.
Berapa sih harga PCR yang wajar?
Lepas dari polemik orang-orang yang terlibat dalam bisnis ini, sebenarnya berapa sih harga tes PCR yang wajar?
Saya mencoba mencari tahu langsung ke Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab). Saya menemui Sekjen Gakeslab Randy Teguh.
Ada informasi mengejutkan yang saya dapat. Randy menyebutkan, biaya tes PCR tidak terkait langsung dengan peralatan untuk tes PCR, seperti baju hazmat, batang pengambil sampel, dan sejumlah lainnya.
Biaya tes PCR terkait dengan mesin dan reagen. Mesin dan reagen ini seumpama printer dan tinta. Tidak bisa digunakan tanpa salah satunya.
Harga mesin PCR mencapai ratusan juta rupiah.
Bisa digunakan dalam jangka panjang.
Sementara itu, harga reagen bervariasi: belasan, puluhan, hingga ratusan ribu rupiah di awal pandemi. Di awal pandemi harga reagen tinggi karena susah didapat.
Lalu, berapa harga tes PCR sebenarnya?
"Rp 10.000 pun bisa," jawab Randy.
"Lho, kenapa bisa semurah itu?" tanya saya lagi.
"Jika dilakukan kerja sama operasi, alias skema bisnis tertentu," terang Randy.
Kuncinya adalah pada efektivitas penggunaan mesin PCR.