Harga Tes PCR
Ternyata Harga Tes PCR Bisa Hanya Rp 10.000 Ribu, Ini Penjelasan Gakeslab
Seperti yang diketahui tes PCR sebelumnya diwajibkan untuk para pelaku perjalanan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui tes PCR sebelumnya diwajibkan untuk para pelaku perjalanan.
Terkait hak tersebut harga tes PCR pun beberapa kali diturunkan.
Hingga sempat beredar isu beberapa pejabat bermain bisnis tes PCR.
Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Pahlawan Nasional 10 November 2021, Lengkap dengan Cara Membuatnya
Baca juga: Sosok Seali Syeh Perempuan Cantik Kakak dari Ariel Noah, Ternyata Lakoni Profesi Mentereng
Baca juga: Sosok Satrio Dewandono Suami Iis Dahlia, Pilot Garuda Indonesia, Gajinya Lebih Besar Dari Presiden
Biaya tes PCR gaduh. Selama pandemi, baya tes PCR turun empat kali. Semula Rp 2.500.000, turun jadi Rp 900.000, turun lagi Rp 500.000, dan terakhir Rp 300.000.
Saya menelusuri, ternyata dimungkinkan harganya hanya Rp 10.000.
Pertanyaannya tentu saja kenapa harga di awal begitu mahal? Lalu, kenapa baru turun sekarang? Kenapa juga ada perbedaan signifikan dari negara-negara lain seperti India dan negara ASEAN yang sejak beberapa bulan lalu harganya lebih murah dari Rp 500.000.
Ada pula pertanyaan, berapa sih harga tes PCR sebenarnya?
Di antara seluk-beluk pertanyaan tersebut, muncul informasi yang diungkap pertama kali oleh majalah Tempo. Konglomerat, politisi, hingga pejabat ikut berbisnis laboratorium tes PCR.
Dua nama pejabat disebut: Menteri Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Luhut disebut terkait dengan tes PCR melalui afiliasi anak perusahaan miliknya, PT Toba Bumi Energi. Sementara itu, Erick Thohir lewat perusahaan milik kakak kandungnya, Garibaldi Thohir, yaitu Yayasan Kemanusiaan Adaro.
Keduanya telah membantah soal ini. Luhut mengklarifikasi melalui akun Instagram @Luhut.Pandjaitan. Ia mengatakan,
“Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes COVID-19 dengan kapasitas yang besar.
Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.
Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga dapat terus menjangkau masyarakat yang membutuhkan.”