Info Kesehatan
Sebaiknya Hindari Mengkonsumsi Buah dan Makanan Ini di Pagi Hari, Dampaknya Tak Baik
Inilah daftar buah dan jenis makanan yang sebaiknya dihindari di pagi hari. Jangan dulu mengkonsumsinya saat sarapan di pagi hari.
Durian adalah salah satu jenis buah dengan kulit berduri, dan bau daging harum menyengat. Buah berduri tersebut mengandung alkohol alami dengan jumlah lumayan tinggi.
Mengonsumsi buah durian di pagi hari dalam jumlah berlebih dapat menimbulkan efek samping berbahaya, bahkan bisa mematikan.
Kandungan alkohol yang terdapat dalam buah durian, dapat menimbulkan rasa panas jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Sementara situasi ini akan memicu penyebab kematian janin yang masih muda.
5 Jenis Makanan Tidak Bagus Dikonsusmi saat Pagi
Tribun Travel merangkum dari berbagai sumber, simak ada lima jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat sarapan.
1. Donat dan Muffin
Jangan menjadikan donat atau muffin sebagai menu sarapan utama pagimu.
Kandungan gula serta lemak pada donat dan muffin menjadikannya tidak cocok dikonsumsi saat sarapan.
kandungan gula yang berlebih dapat meningkatkan gula darah dan membantu kamu cepat lapar.
Sementara itu, pada donat ada lemak yang berasal dari proses penggorengan bisa mempengaruhi kandungan kolesterol.
2. Tomat
Konsumsi tomat tidak disarankan untuk jadi menu sarapanmu.
Adanya kandungan asam pektin dan tannicnya dapat meningkatkan masalah lambung.
3. Kubis
Ada baiknya untuk menghindari konsumsi kubis saat sarapan.
Biasanya kubis akan ditambahkan sebagai pelengkap menu nasi goreng atau pecel saat sarapan.
Jika bisa sebaiknya konsumsi kubis saat pagi hari dihindari.
Sebab kubis dapat menyebabkan iritasi lambung.
4. Timun
Tidak disarankan untuk mengonsumsi timun saat perut kosong.
Karena kandungan tinggi asam amina pada sayuran mentah dapat menyebabkan perut mulas hingga kembung.
5. Sosis atau Nugget
Olahan daging seperti sosis dan nugget ini sebaiknya dihindari saat sarapan.
Daging olahan ini cukup berbahaya bagi tubuh, karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung serta obesitas.
Telah tayang di: