Data Pribadi Bocor
815 Data Pribadi Guru di Wilayah Ini Bocor, Nama Ibu hingga Rekening dan Nomor HP Tersebar
Akibat bocornya data tersebut beberapa guru melaporkan kepada Dindikbud Banten karena merasa dirugikan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya ratusan data guru bocor hingga para korban mendapat teror.
Diketahui ratusan data guru tersebut dari Kabupaten Tangerang.
Akibat bocornya data tersebut beberapa guru melaporkan kepada Dindikbud Banten karena merasa dirugikan.
Baca juga: Epidemiolog Sulut Tawarkan Solusi bagi Warga yang Enggan Menerima Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Alfiani Unsung Resmi Jabat Kabag Protokol dan Komunikasi Pemkab Talaud
Baca juga: Sosok Rafael Hendropriyono Keponakan Ganteng Jendral Andika, Pilih Universitas Ketimbang Anggota TNI
Foto : ilustrasi peretas. (via Kompas.com)
Data pribadi ratusan guru SMAN di Kabupaten Tangerang, Banten, bocor dan diunggah ke situs vbook.pub yang menyediakan e-book secara gratis.
Kepala UPTD Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tito Istianto membenarkan data pribadi guru di sejumlah SMAN di Kabupaten Tangerang tersebar secara luas.
"Data tersebut diunggah bukan di websitenya Dindikbud. Tapi, (diunggah) ke aplikasi semacam droopbox, aplikasi yang menyimpan dokumen.
Itu pun bukan punya kita," kata Tito saat dikonfirmasiKompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (7/11/2021).
Tito menyebutkan, dalam data itu terdapat daftar nama 815 orang tenaga pendidik yang berisikan nama-nama guru di sejumlah SMAN di Kabupaten Tangerang.
Dalam data itu juga tercantum lengkap nama ibu kandung, kartu tanda penduduk, nomor rekening hingga nomor telepon.
Disebutkan Tito, data tersebut dikumpulkan secara kolektif untuk pembuatan buku tabungan baru para guru.
"Kalau melihat dari judul itu untuk listing rekap nomor rekening, usulan pembuatan rekening baru.
Yang jelas, data-data pribadi yang tidak perlu di-publish," ujar Tito.
Diteror
Akibatnya, sejumlah guru sudah ada yang melaporkan kepada Dindikbud Banten karena merasa dirugikan datanya tersebar secara luas.
"Memang ada beberapa guru diteror dari pembelian barang secara online, itu yang saya dapat informasinya," kata Tito.
Foto : Ilustrasi Data Center. (TRIBUNNEWS)
Untuk itu, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan tim Cyber Polda Banten.
Koordinasi dilakukan untuk mengetahui siapa pelaku yang sengaja mengunggah data para guru tersebut.
"Kita sudah melakukan kordinasi, bukan pelaporan tapi koordinasi hari Kamis kemarin.
Itu belum ke ranah hukum," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data 815 Guru SMA di Kabupaten Tangerang Bocor, Nomor Rekening Terpampang hingga Ada yang Diteror"