Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Proyek Jalan Hot Mix di Bitung Diduga Tanpa Papan Proyek

Jalan tersebut terpantau tidak memiliki papan proyek, hanya ada sekitar dua sampai tiga baliho bertuliskan pesan hati-hati, ada pekerjaaan jalan.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Suasana pengerjaan proyek jalan kota di Kecamatan Ranowulu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado Proyek pembuatan jalan hot mix yang ada di Kecematan Ranowulu, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menuai sorotan publik.

Pasalnya proyek jalan yang menghubungkan Kelurahan Duasudara menuju Kelurahan Batuputih Atas dan Bawah serta Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu ini memiliki sejumlah kejanggalan.

Pertama, jalan tersebut terpantau tidak memiliki papan proyek, hanya ada sekitar dua sampai tiga baliho bertuliskan pesan: hati-hati, ada pekerjaaan jalan.

Sejak hari Senin – Rabu (1-3/11/2021) terpantau, pengerjaan proyek jalan hot mix tersebut dari simpang tiga ke Kelurahan Batuputih dan Pinasungkulan hingga ke arah Kelurahan Duasudara, tidak ada selembar pun papan informasi terkait pengerjaan proyek.

Banyak kendaraan mulai dari truk besar hingga alat berat seperti exkavator, wales stump, grader dan lainnya.

Sorotan lainnya, ketika melintas kemudian ada kendaraan dibagian depan kepulan debu beterbangan ke arah bagian belakang hingga mengganggu perjalanan.

Bahkan kalau tidak memakai masker dan helm, bakal masuk ke dalam hidung dan rambut akan berdebu.

Alfons Wodi warga Kelurahan Batuputih menilai, jika jalan itu sudah selesai efek jangka panjangnya akan berdampak ke masyarakat.

"Jalan jadi luas, bagus dan tidak terlubang lagi. Tapi harus memperhatikan berbagai aspek, seperti papan proyeknya harus nampak jangan di sembunyikan, atau kalau sudah romboh di pasang lagi agar transparansi untuk masyarakat,” kata Alfons.

Alfons hampir setiap hari lalu lalang di lokasi pengerjaan jalan hot mix tersebut untuk pergi ke tempat kerja.

Ia mengaku kerap mengalami keadaan seperti ‘mandi debu’.

Untuk itulah dia memberikan solusi agar ada penanganan sehingga sambil menunggu proses penyelesaian membuat nyaman masyarakat yang melintas.

Keberadaan proyek tersebut terindikasi untuk memperlancar akses menuju perusahan tambang emas.

Jalan tersebut juga menjadi akses menuju Cagar Alam, Pantai Canada dan sejumlah lokasi pariwisata yang ada di Kelurahan Batuputih Atas dan Batuputih Bawah.

Ketika sedang banyak-banyaknya, pengunjung jalan tersebut tidak di bangun seperti saat ini. Awalnya jalan itu lebar enam meter dan saat ini dibuat menjadi lebih lebar sekitar 12 meter.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved