Bisnis Tes PCR
Respon BUMN soal Erick Thohir Dituding Main Bisnis PCR: Ini Jahat Sekali Kami Rugi Gara-gara Tes PCR
Hal tersebut pun menjadi sorotan masyarakat di tanah air karena nama pejabat yang dituding adalah Menteri BUMN Erick Thohir.
Arya juga menjelaskan, Erick Thohir sudah tidak aktif di PT Yayasan Kemanusian Adaro sejak mengemban jabatan sebagai Menteri BUMN.
"Kalau dikatakan bisnis ada permainan seharusnya 25 persen-30 persen menguasai. Ini enggak."
"Di situ disebutkan para pemegang saham PT GSI, salah satunya adalah PT Yayasan Kemanusian Adaro."
"Sahamnya Adaro hanya 6 persen, bayangkan dari 2,5 persen tadi."
"Kemudian ini dikaitkan dengan pak Erick Thohir. Kalau ini permainan, ini kecil, untuk apa bagi pak Erick bermain seperti ini?" jelasnya.
Selain itu, kata Arya, pihak Kementerian BUMN juga tak meraup keuntungan dari adanya kebijakan tes PCR.
Ia mengaku perusahaan BUMN banyak yang mengalami kerugian dari adanya kebijakan tes PCR.
"Bagi kami BUMN, tes PCR, maaf kata, agak merugikan kami. Garuda, Angkasa Pura rugi semua gara-gara tes PCR, hotel-hotel kami sedikit pengunjung."
"Ini kecil banget dibandingkan kerugian perusahaan BUMN kami. Kami tidak diuntungkan lah dari kebijakan ini," kata dia.
Arya pun menanyakan terkait data dari tuduhan yang mencatut nama Erick Thohir itu.
Ia heran mengapa data 97,5 persen penyedia jasa tes PCR lain tidak dibuka.
"Kalau cari keuntungan tidak seperti itu mainnya. Kenapa 97,5 persen enggak dibuka?" tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.
Foto : Menteri BUMN Erick Thohir. (Capture YouTube Metro TV)