Bisnis Tes PCR
Respon BUMN soal Erick Thohir Dituding Main Bisnis PCR: Ini Jahat Sekali Kami Rugi Gara-gara Tes PCR
Hal tersebut pun menjadi sorotan masyarakat di tanah air karena nama pejabat yang dituding adalah Menteri BUMN Erick Thohir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar kabar pejabat terlibat bisnis tes PCR maupun antigen.
Hal tersebut pun menjadi sorotan masyarakat di tanah air karena nama pejabat yang dituding adalah Menteri BUMN Erick Thohir.
Dari BUMN pun memberikan tanggapannya.
Baca juga: Ramalan Zodiak Kamis 4 November 2021, Ada yang Akan Menikmati Pesta Seolah Tak Ada Habisnya
Baca juga: PDIP Sulit Menangkan Prabowo-Puan, Survei SMRC: Ada Kecenderungan Ganjar Pranowo Unggul
Baca juga: Pesan Terakhir Hanna Kirana Diungkap sang Pacar, Curhat soal Penyakit hingga Keinginan untuk Menikah
Foto : Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh (kiri) dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sabtu (16/10/2021). (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)
Masyarakat heboh dengan dugaan keterlibatan pejabat dalam lingkaran bisnis tes PCR maupun antigen di tanah air.
Sejumlah nama menteri dituding ikut terlibat, antara lain Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Nama Erick Thohir dikaitkan dengan perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Terkait hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut tuduhan pada menterinya sangat jahat dan tidak relevan.
Ia menjelaskan, berdasarkan data selama pandemi Covid-19, ada 28,4 juta tes PCR tersebar di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, PT GSI sudah memberi pelayanan tes PCR sebanyak 700 ribu selama pandemi, di mana hanya 2,5 persen dari ketersedian alat PCR.
"Ini jahat sekali sebernarnya. Pertama, sampai hari ini 28,4 juta tes PCR dari awal sampai akhir."
"Sesuai data, PT GSI melakukan tes PCR 700 ribu dari awal sampai akhir. Ini hanya 2,5 persen dari 28,4 juta," jelas Arya, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (2/11/2021).
Sehingga, dari hasil data itu, ia membantah Erick Thohir bermain bisnis di dalamnya.
Menurut Arya, jika tuduhan Erick Thohir ikut bermain bisnis PCR, semestinya jumlah persen jasa tes PCR lebih besar dari angka yang ia sebutkan.