Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun BakuDapa

Karier James Karinda Ternyata Berawal dari Guru Sekolah Minggu

Ia adalah politikus, aktivis, pengacara, pemimpin PT Air Manado, ketua FKDM, mantan Ketua PMI Sulut hingga yang terkini pengusaha rumah makan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id
Wawancara James Karinda oleh Aswin Lumintang redaktur senior tribunmanado.co.id dalam program Tribun BakuDapa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Lapangan pengabdian James Sumendap sangat luas. 

Ia adalah politikus, aktivis, pengacara, pemimpin PT Air Manado, ketua FKDM, mantan Ketua PMI Sulut hingga yang terkini pengusaha rumah makan.

Takdir James agaknya selalu jadi ketua organisasi yang ia ikuti. Dirinya disebut bertangan midas. Semua yang ia pegang jadi emas.

Tak banyak yang tahu jika karir James bermula dari guru sekolah minggu dan aktivis gereja.

Berikut wawancara James Karinda oleh Aswin Lumintang redaktur senior tribunmanado.co.id dalam program Tribun BakuDapa.

Wawancara berlangsung di Camp James, tempat wisata viral yang sementara dikelola James Karinda.

Anda kini mengelola Camp James. Bisa diceritakan bagaimana anda membangun Camp James ini dan mengapa sangat berbau Amerika Serikat?

Saya awalnya tidak punya pengalaman usaha. Saya tidak begitu tahu berbisnis. Namun saya maju juga.

Karena ingin membuat sesuatu yang baru dan memajukan pariwisata di Minahasa.

Ini kan sementara wabah Covid 19. Butuh wisata di tempat terbuka.

Di sini memiliki pemandangan indah Danau Tondano.

Mengenai warga Amerika Serikat, saya suka negara tersebut selain tentunya negara Indonesia.

Amerika adalah kampion demokrasi, hukum dan hak asasi manusia.

Dalam membangun camp james saya banyak dibantu oleh rekan-rekan saya yang profesional dan pakar di bidangnya.

Anda kan seorang politisi. Ada ungkapan seorang politisi selamanya akan tetap jadi politisi. Apakah anda menanti momen 2014?

Saya anggap ini adalah terminal persinggahan. Sebuah persinggahan sangat perlu dalam perjalanan hidup semua orang.

Ada kalanya kita perlu menepi sejenak sembari itu membuat usaha yang menguntungkan masyarakat.

Saya juga tetap aktif dalam pengacara. LBH dari firma saya beredar di pengadilan Manado, Minahasa Utara dan Sangihe.

Saya juga masih Kepala PT Air Manado.

Bisa Ceritakan awal karir politik anda?

Saya adalah orang biasa. Orang tua saya sederhana. Kehidupan sulit saya jalani.

Awalnya saya guru sekolah minggu, lantas ketua pemuda gereja kemudian jadi aktivis.

Saya mendirikan SBSI dan LBH. Entah kenapa saya dalam setiap organisasi selalu jadi ketua.

Saya berusaha memegang amanah dengan cara menjalankan tugas secara baik dan bertanggung jawab.

Tentu tantangannya luar biasa?

Ya. Di masa orba lantas jadi aktivis tentu saja harus siap menghadapi tekanan.

Saya sempat dipenjara di Polda Sulut saat dirikan SBSI.

Tapi karena tekanan organisasi buruh international saya dilepaskan.

 Bisa diceritakan saat anda menjadi ketua PMI Sulut?

Saya jadi ketua PMI Sulut dua periode. Saya satu satunya orang biasa yang jadi ketua PMI.

Biasanya ketua PMI adalah kepala daerah atau istri kepala daerah. Selama jadi PMI saya memperluas jejaring.

Saya sempat dekat dengan Jusuf Kalla.

Kampung anda kan dikenal marak dengan aksi premanisme. Bagaimana anda turut mengatasi hal itu?

Saat selesai jadi anggota dewan, saya langsung pulang kampung. Tanam rica, tomat sebanyak banyaknya.

Saya ajak kaum muda bertani. Saat dirikan Camp James, saya ajak mereka kerja.

Karena kenakalan muncul akibat kurangnya kesempatan kerja. (art)

Apa Itu Meta? Diambil Menjadi Nama Baru Perusahaan Mark Zuckerberg, Teknologi Koneksi Semua Orang

Transformasi Digital, BSG Stop Terima Frontliner dan Tak Tambah Outlet Layanan Baru

2 Hari Lagi, WhatsApp Tidak Bisa Lagi Digunakan di Android 4.0.4, Ini Daftar Smartphonenya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved